Dishub Surabaya Mulai Terapkan Pembayaran Retribusi Parkir Dengan Qris
SURABAYA, -Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya menyebarkan pembayaran digital di sejumlah titik parkir.
Setelah sebelumnya menerapkan financial technology atau pembayaran secara cashless di parkir gedung, sekarang Dishub Surabaya mulai melakukan sosialisasi pembayaran retribusi parkir dengan fitur Qris di Parkir Meter Tepi Jalan Umum (TJU).
Kepala Dinas Perhubungan Kota Surabaya Irvan Wahyudrajat itu dijalankan di sekeliling Balai Kota Surabaya, Jumat (18/6/2021).
Ia bersama jajaran Dishub Surabaya memperlihatkan pemahaman kepada warga yang parkir di Jalan Sedap Malam atau segi timur Balai Kota Surabaya.
Keunggulan dari pembayaran keuangan digital atau dompet digital ini masyarakat tidak harus bersinggungan eksklusif dengan alat pembayaran, seperti duit tunai yang saat ini menjadi salah satu sumber penularan Covid-19.
“Ini juga ramah lingkungan sebab paperless atau tidak menggunakan karcis parkir, dan bila memang diharapkan, petugas kami siap menawarkan bukti transaksinya, alasannya petugas parkir di sini dibekali dengan smartphone dan printer sebagai bukti transaksi jikalau memang diperlukan,” kata dia.
Menurut Irvan, pembayaran retribusi parkir dengan Qris ini tentu semakin menambah opsi pembayaran secara digital atau elektronika di Kota Surabaya.
Sebab, di sekeliling Balai Kota Surabaya, selama ini telah menggunakan duit elektronik pada alat parkir meter.
“Kaprikornus, ini menawarkan pilihan pembayaran digital bagi pengguna jasa parkir, dengan pembayaran yang tidak memakai uang tunai ini, kita tidak harus sibuk lagi dengan kembalian pembayaran,” tegasnya.
Ditambahkan alur transaksi pembayaran retribusi parkir dengan menggunakan fitur Qris itu. Awalnya, pengguna jasa parkir memarkirkan kendaraannya dan melaksanakan pembayaran parkir dengan fitur Qris.
Lalu petugas memilih penjabaran sampai retribusi parkir berdasarkan jenis kendaraan bermotor pada aplikasi Qris di handphone dan menekan opsi cetak Qris.
Selanjutnya, aplikasi akan otomatis mengeluarkan QR-Code sesuai pembagian terstruktur mengenai tarif, lalu pengguna jasa parkir melaksanakan scan QR-Code untuk kesepakatan pembayaran. Setelah itu, aplikasi Qris pada android akan mencetak karcis.
“Selain dua lokasi ini, ke depan rencananya kami akan terapkan di semua parkir TJU. Tentu yang tepi jalan yang berpeluang dari segi turn overnya, dari segi banyaknya pengguna jasa parkir, dan juga memang jukir di situ layak dibekali dengan peralatan QR-Code atau reader QR,” tambahnya.
Pengguna jasa parkir Donny Ruvi Hardjito mengapresiasi pembayaran dengan Qris. Menurutnya, warga tidak butuhlagi harus mengeluarkan uang kecil untuk mengeluarkan uang parkir.
“Ini manis sekali ya, saya pikir semua warga telah mempunyai aplikasi digital untuk pembayaran mirip ini,” pungkas Donny.