-->

Dua Orang Di Situbondo Meninggal Dunia Akhir Dbd

SITUBONDO, -Penyakit demam berdarah dengue (DBD) mulai mewabah di Kabupaten Situbondo. Bahkan, dalam sepekan ini, dua warga Desa Sopet, Kecamatan Jangkar, Situbondo meninggal akibat virus yang ditularkan nyamuk Aedes Aegypti tersebut.


Sufyan (31), warga Desa Sopet, Kecamatan Jangkar mengatakan, sudah ada dua orang warga meninggal dunia karena penyakit demam berdarah. Itupun rentang waktu ajal keduanya tidak jauh.


“Oleh alasannya itu, supaya penyakit DBD tidak mewabah aku minta kepada petugas Puskesmas Jangkar, untuk melakukan pengasapan atau fogging di Desa Sopet,”kata Sufyan, Jumat (15/1/2021),


Diakui dirinya telah meminta kepada Puskesmas Jangkar, untuk melaksanakan fogging atau pengasapan. Tetapi, hingga kini belum ada jawaban.


“Padahal, kami sudah lama minta foging,”bebernya.

Dia menyayangkan lambatnya tanggapandari pemerintah. Seharusnya, saat ada kejadian seperti itu, pribadi ada tindakan. “Tidak harus menunggu ada laporan masyarakat,”imbuhnya.


Sufyan beropini, jika tidak ada langkah cepat, bisa saja ada orang lain yang terserang demam berdarah. Makanya, beliau mendesak pemerintah tempat lebih responsif. “Biar tidak jatuh korban lagi,” ungkapnya.


Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Situbondo, Imam Hidayat menerangkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Puskesmas Jangkar.


Dia mengatakan, pihak puskesmas sudah menerima laporan adanya warga Desa Sopet meninggal sebab demam berdarah. “Saya telah minta untuk ditindaklanjuti. Kalau minta fogging, aku sudah perintahkan secepatnya difogging,” ungkapnya.


Tetapi, fogging bekerjsama tidak terlampau efektif dalam mencegah demam berdarah. Sebab, pengasapan hanya membunuh nyamuk. Sedangkan jentik selaku cikal-bakal nyamuk cukup umur, tetap hidup. “Cara membunuh jentik yaitu menutup daerah berkembang biaknya,” tambah Imam.


Karena itu, yang paling penting yakni, mempertahankan kebersihan lingkungan. Kemudian, menutup lubang-lubang atau tempat yang memungkinkan terjadi genangan air. “Air menggenang salah satu tempat meningkat biaknya nyamuk,” terperinci Imam.


Dia mengaku, ada beberapa perkara DBD dewasa ini. Karena itu, akan menjadi perhatian pemerintah. Dinkes belum merekap perkara di tahun ini. “Tetapi selama 2020 tercatat 233 perkara,” pungkasnya


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel