Dua Rumah Tak Pantas Huni Di Jember Ambruk Dihajar Hujan Deras
JEMBER, -Hujan deras yang terjadi di Dusun Karang Sirih, Desa Suco, Kecamatan Mumbulsari mengakibatkan dua rumah ambruk nyaris rata dengan tanah, Jumat (12/2/2021) sore.
Bangunan dua rumah yang terdiri dari beberapa bagian tembok bata itu memiliki luas kurang lebih 150 meter persegi, secara tiba-tiba ambruk dan disangka alasannya adalah pondasinya kurang patut. Rumah tersebut milik Saktina (50) warga setempat, yang tinggal dengan kedua orang anaknya. Kondisi rumah memang tidak layak huni.
Warga lokal sebelum peristiwa ambruknya rumah itu, sempat mendengar suara retakan dari dinding rumah. Bahkan warga sempat berusaha memberi pemberian dengan menopangnya memakai pohon bambu 4 batang sekitar 3 meter.
Namun maksud menopang bangunan itu belum dilakukan, tembok bagian rumah ambruk.
“Kejadiannnya sore tadi, saya mampu laporan dari warga dan pribadi ke lokasi. Rumah ambruk itu ada dua, dan kondisinya berdempetan,” kata Ketua Relawan Bencana Baret Nasdem David Handoko Seto ketika dikonfirmasi sejumlah wartawan.
David mengatakan, mengenali adanya dua rumah ambruk. Pihaknya pun menuju lokasi dan pribadi melakukan asessment dan membantu korban dengan membersihkan lokasi.
“Karena kita tadi datang tanpa persiapan, untuk mengkroscek keadaan bangunan. Sementara cuma menolong asessment dan membersihkan puing-puing bangunan (rumah) yang ambruk,” katanya.
“Besok kami akan tiba untuk memperlihatkan dukungan,” sambungnya.
Terkait peristiwa ambruknya rumah tersebut, kata pria yang juga Ketua Komisi C DPRD Jember itu, telah disampaikan kepada BPBD Jember.
“Tadi Plt kepala OPDnya (BPBD Jember) sudah saya komunikasikan, Insya Allah malam ini ke lokasi dan memperlihatkan pinjaman sementara dan melakukaj asessment lanjutan,” katanya.
Namun demikian, upaya yang dilaksanakan dengan berkoordinasi bersama BPBD Jember belum menerima balasan.
“Jadi tadi sepertinya Tagana Dinas Sosial Jember sudah tahu, dan juga berkoordinasi ke lokasi menawarkan perlindungan,” jelasnya.
Terkait kondisi pemilik rumah, David menyertakan, tidak sampai jatuh korban.
“Saat terdengar suara ‘kretek’ pemilik rumah Bu Saktinah dan dua anaknya sudah menyelamatkan diri. Suaminya tidak ada, informasinya kerja di luar kota,” ucapnya.
Terkait kondisi bangunan yang ambruk itu, kata David, pemilik rumah belum pernah menerima pemberian apapun.
” Kini pemilik rumah diungsikan ke tempat tinggal saudaranya yang tidak jauh dari lokasi peristiwa. Semoga nantinya bisa menerima dukungan,” katanya.
Terpisah, Anggota TRC BPBD Jember Rezha Pratama mengaku telah melaksanakan asessment ke lokasi rumah ambruk tersebut.
Namun demikian terkait dukungan tunjangan, masih dijalankan besok.
“Bantuan besok pagi akan kami salurkan, namun untuk keperluan awal untuk sementara telah kami sampaikan tadi, sambil melaksanakan asessment lanjut,” kata Rezha dikala dikonfirmasi lewat ponselnya.
Dari hasil asessment yang dikerjakan, kondisi rumah dimengerti memang tidak pantas huni.
“Sehingga nanti sebagai laporan, kami usikan ke OPD terkait, supaya mampu bantuan Program Rehabilitasi Sosial RTLH (Rumah Tidak Layak Huni). Karena memang kondisi rumah tidak pantas dan membahayakan pemiliknya,” ujar Rezha.