-->

Dugaan Cabul Di Spi Watu, Polda Jatim Tetap Tindaklanjuti Laporan

SURABAYA, – Polda Jatim memutuskan tetap menindaklanjuti laporan perkara pemerkosaan atau cabul yang diduga dilaksanakan oleh JE, pendiri Yayasan Sekolah Selamat Pagi Indonesia (SPI) Kota Batu.


JE dilaporkan ke Polda Jatim atas kasus praduga pemerkosaan kepada belasan siswi didikannya oleh Komisi Nasional Perlindungan Anak Indonesia, Sabtu (29/5/2021).


Kabidhumas Polda Jatim Kombes Gatot Repli Handoko di Balai Wartawan menyampaikan, upaya tindaklanjut sedang berlangsung.


Saat ini petugas berupa penyusunan konstruksi hukum berdasar laporan polisi yang dibuat. Hal ini bermaksud untuk mengenali masalah bekerjsama.


“Yang terkait kasus SPI tetap kita tindaklanjuti, itu kan bagian dari kita membangun membentuk sebuah konstruksi dalam penyidikan. Makara yang terkait dengan pelaporan ya niscaya akan kita tindaklanjuti,” tandas Gatot, Selasa (22/6/2021).


Ia menambahkan, penyusunan konstruksi aturan juga dilaksanakan dengan mengundang terlapor JE untuk dimintai keterangan. Pemanggilan JE diagendakan pada Selasa (22/6/2021) kemarin.


“Hari ini (kemarin) rencananya (dimintai keterangan), kita belum tahu (JE hadir atau tidak),” lanjutnya.


Selain mengundang JE, polisi juga disampaikan Gatot sudah meminta keterangan 16 orang saksi korban. Setelah dijalankan penyusunan konstruksi aturan. Baru kata beliau, solusi masalah diserahkan sepenuhnya pada hasil penyidikan.


“Sampai kini 16 (saksi korban), sejak kemarin hanya ada pelengkap dua (orang) itu saja,” tutupnya.


Kasus praduga cabul atau pemerkosaan kembali memukul dunia pendidikan di Indonesia. Kali ini, kasus asusila dengan terlapor sang pemilik sekolah disangka dialami belasan siswi selama hampir 11 tahun. Sejak tahun 2009 sampai 2020.


Kasus itu terkuak saat salah satu korban yang mengalami tekanan psikis mengadu ke Komnas PA. Ketua Komnas PA Aris Merdeka Sirait pun melaporkan ke polisi.


Dari laporan itu, pihaknya melakukan investigasi sampai mengembang pada rentetan daftar korban sebanyak 15 orang. Semuanya merupakan penerima ajar SPI wanita yang berasal dari aneka macam daerah.


 


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel