-->

Gunung Semeru Meletus, Materi Vulkanik Penuhi Area Curah Kobokan, Warga Mengungsi

LUMAJANG, -Gunung Semeru meletus Selasa (1/12/2020) dini hari tadi sekitar pukul 03.10 WIB.


Materi vulkanik efek letusan dilaporkan menyanggupi area Dusun Curah Kobokan, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang.


Bupati Lumajang Thoriqul Haq memaparkan letupan awan panas mulai terjadi sekitar pukul 01.45 WIB hingga pukul 04.33 WIB.


“Hampir 3 jam aktivitasnya sungguh tinggi. Awan panas ini aktivitasnya berkembangdan guguran lava mulai meningkat hingga berjarak ke 11 kilometer disertai dengan turunnya pasir atau lahar panas sampai area Curah Kobokan. Curah Kobokan area DAS lahar Semeru yang terdeteksi hingga hari ini,” kata Thoriq dikala dihubungi detikcom di Surabaya, Selasa (1/12/2020).


Thoriq menyebut dari kegiatan ini, terpantau bahan vulkanik di area Curah Kobokan tinggi pasirnya mencapai 30 meter dari dasar sungai.


“Dari lokasi yang sudah dipantau termasuk di curah Kobokan, tinggi pasir atau lahar panasnya 30 meter dari dasar sungai,” tambahnya.


Saat ini, lanjut Thoriq kondisi pasir masih panas. Hal ini dikhawatirkan memiliki efek pada letusan sekunder. Letusan sekunder itu letusan yang ada di bawah atau pasir yang dimuntahkan dari Gunung Semeru.


“Jam 10.18 WIB kondisi pasirnya masih panas dan memungkinkan kegalauan untuk letusan sekunder di area lahar panas. Letusan sekunder adalah letusan yang memungkinkan terjadi di pasir turun dari Semeru yang lahar panas. Letusan sekunder itu letusan yang ada di bawah-bawah itu,” pungkasnya.


Sementara itu, sebagaimana dilansir Kompas.com, warga yang tinggal di akrab kaki Gunung Semeru ditugaskan untuk mengungsi.


Aisyah, warga Desa Oro-Oro Ombo, Kecamatan Pronojiwo, mengatakan, terpaksa beberapa waktu harus meninggalkan rumah sebab hujan bubuk Gunung Semeru sekarang telah melanda permukimannya.


“Mengungsi ke tempat tinggal kerabat karena takut jikalau bertahan di sini,” kata Aisyah, Selasa. Dia mengatakan, pada pukul 02.00 WIB, dia mendadak terbangun dari tidur lantaran mendengar suara letusan dari Gunung Semeru.


Sementara itu, terpantau di Desa Supiturang, ribuan warga juga terlihat ketakutan. Terlihat ada warga yang berboncengan sepeda motor hingga menumpang mobil pikap untuk mencari daerah yang lebih aman.


Menurut dari data BPBD Kabupaten Lumajang, ada dua kecamatan yang terdampak balasan awan panas letusan Gunung Semeru. Keduanya ialah Kecamatan Pronojiwo dan Candipuro.


Kabid Pencegahan Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD Kabupaten Lumajang Wawan Hadi Siswoyo menyampaikan, semua warga dari dua kecamatan itu akan dievakuasi ke Lapangan Kamar Kajang, Candipuro.


“Kami jadikan satu biar lebih mudah kontrolnya kesehatan dan kebutuhan logistik pengungsi,” katanya. Petugas mengimbau bagi masyarakat yang masih bertahan di rumah diminta untuk secepatnya mengungsi ke kawasan yang lebih kondusif.


Sumber: detik.com, kompas.com


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel