-->

Hii..Ada Hantu Manis Penunggu Beringin Bau Tanah Di Sukomanunggal Surabaya

SURABAYA, – Sosok itu dipanggilnya ‘Ning’, hantu manis penunggu beringin bau tanah yang berada di kawasan Sukomanunggal Kota Surabaya.


Cerita misteri ini dikisahkan oleh Budi Santoso (43) warga Pandugo Kecamatan Rungkut Surabaya kepada media ini, Jumat (16/10/2020).


Lupa tepatnya kapan. Yang pasti waktu itu Bulan Juli 2019, sekitar pukul 01.30 WIB lewat tengah malam. Budi yang kesehariannya berprofesi selaku pengemudi taxi online, gres saja keluar dari Gerbang Tol Kota Satelit Surabaya usai mengantar penumpang. Tiba-datang gawainya berdering, suatu notifikasi dari aplikasi jasa transportasi miliknya mengundang. Pertanda bahwa dirinya kembali mendapat orderan baru dari konsumen.


“Waktu turun dari jalan tol, menuju Jalan Mayjend Sungkono. Handphone aku berbunyi teettt,” tutur Budi mengawali ceritanya dengan logat khas Suroboyoan.


Budi kemudian memutar kemudinya mengikuti arah peta dimana kandidat penumpang itu minta dijemput. Tak perlu waktu usang, kendaraan jenis city car yang dibawanya hampir mendekat ke lokasi. Entah kenapa dikala itu situasi jalan kembar yang dilaluinya terkesan sunyi dan sepi. Disekitar jalan nyaris tidak didapatkan acara warga.


Padahal menurutnya, di daerah itu lazimberjajar warung-warung pinggir jalan. Jaraknya kurang satu kilometer dari jalan utama juga dibilang Budi, seolah-olah bermetamorfosis bagai lorong gelap.


Budi lalu memperlambat laju kendaraan, sembari melempar pandangan di sekeliling jalan mencari tahu dimana posisi kandidat penumpangnya itu.


Lantaran tak juga didapati, Budi risikonya menetapkan menelepon. Belum sampai memencet tombol, suatu nomor tak diketahui lebih dulu menghubunginya, “Bapak bisa kan jemput saya. Saya semenjak tadi disini (akrab pohon beringin) lho sendirian,” kata Budi menirukan ucapan penelepon dari seberang sana, bunyi wanita memberitahukan keberadaannya.


Segera saja Budi memutar lagi haluan kendaraan menuju ke arah pohon beringin besar yang berkembang dipinggir jalan. Sesekali Budi mengaku, menyorotkan lampu dim kearah pohon itu. Lega rasanya, kandidat penumpang yang sedari tadi ia cari kesannya ditemui. Sosok perempuan duduk di trotoar jalan dengan posisi meringkuk dan menunduk.


Tanpa basa-bau, Budi selanjutnya membuka pintu belakang kendaraan dari dalam. Ia mempersilahkan wanita itu masuk kedalam kendaraan beroda empat. Begitu memasukinya, hal ajaib dirasakan Budi.


“Mobil mirip dipenuhi asap putih bercampur anyir kemenyan, sangat tajam,” lanjut Budi.


Saking tak kuat menahan anyir parfum khas kemenyan. Budi meminta izin membuka sedikit jendela kaca mobil kepada penumpang itu, “tak buka sedikit ya mbak,” pinta Budi yang dibalas perempuan itu dengan anggukan kecil.


Budi pun menginjak pedal gas meluncur menuju ke daerah tujuan si penumpang, sebuah universitas swasta yang berada di kawasan Dukuh Pakis, Kota Surabaya.


Budi menyampaikan, saat ditengah perjalanan penumpang itu sempat menyampaikan ucapan terima kasih telah sudi mengantarnya. Tentu, perkataan ini bagi Budi tak masuk akal. Sebab, sudah menjadi peran pengemudi taxi online mengantar konsumen sampai ke tempat tujuan.


“Yang penting dibayar,” begitu katanya.


Setelah hingga di daerah yang dituju, wanita itu memberi selembar uang kertas sebesar Rp 20 ribu terhadap Budi sesuai tarif yang muncul pada aplikasi. Saat memberi duit inilah, Budi sangat yakin bila penumpang yang gres saja dikirim ialah sosok makhluk halus. Terlebih dikala sosok tadi mendadak lenyap bagai ditelan bumi usai turun dari mobil.


“Kukunya hitam dan panjang-panjang, ngeri. Lalu hilang entah kemana. Tapi aku berupaya hening,” saya Budi.


Belakangan, Budi baru sadar jikalau beringin renta yang berkembang subur di tempat Sukomanunggal Kota Surabaya, dimana awal wanita itu dijemput. Merupakan daerah yang dikenal angker. Budi menyampaikan, sosok hantu yang sempat menampakkan diri, juga dikenal dengan nama ‘Ning’.


Hantu penunggu beringin sukomanunggal surabaya-2

Lembaran uang kertas senilai Rp 20 ribu yang disebut narasumber diterima dari hantu ‘Ning’. /Mokhamad Dofir/


Sampai kini, cuilan duit kertas Rp 20 ribu yang pernah diterima Budi dari sosok itu dia simpan hingga kini. Sepintas duit itu tak jauh beda dengan duit kebanyakan, cuma saja jika dipegang terasa lebih kaku seperti uang imitasi.


Budi juga merasa beruntung telah bertemu Ning. Pasalnya, keesokan hari pasca kejadian, penyakit kulit menahun yang diderita Budi seketika sembuh. Bukan itu saja, Budi juga mengklaim rejekinya makin tanpa gangguan semenjak ada sosok Ning disampingnya.


Tim kemudian menelusuri kisah ini, pohon beringin yang dimaksud narasmuber rupanya berada di Jalan Raya Darmo Permai Timur, Kelurahan Putat Gede Baru Gang III Kecamatan Sukomanunggal Surabaya.


Usia pohon rindang dengan untaian akar yang menjulur hingga ke permukaan tanah ini tidak ada yang tahu. Warga sekitar mengaku flora identik dengan dongeng mistis ini tumbuh sebelum mereka berada disana.


“Ya lebih dulu pohon ini daripada saya disini,” ujar salah seorang penjaga warung nasi kepada media ini.


Sebenarnya ada dua pohon beringin yang tumbuh di area kosan itu. Namun salah satu sudah ditebang pemiliknya lantaran dibangun kios usaha potong rambut dan billyard. Meski disebut pohon beringin ini angker. Bagi si penjaga warung yang enggan namanya disebut mengaku, tak pernah mengalami peristiwa horor selama belasan tahun disana.


“Saya nggak pernah ngalami, ya ndak tahu lagi kalau orang lain,” tutupnya.


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel