-->

Jalan Penghubung Antar Desa Di Mojokerto Putus, Kegiatan Warga Terganggu

MOJOKERTO, – Jalan yang menghubungkan Desa Mojolebak dan Desa Jetis, Kecamatan Jetis Kabupaten Mojokerto putus. Akibatnya, kegiatan warga terganggu dan mesti memutar lebih jauh.


Longsor meruntuhkan badan jalan dengan panjang sekitar 7 meter dan kedalaman diperkirakan 5 meter ke arah sungai yang ada di sisi selatan jalan terebut. Selain itu, beton, pipa akses air yang semula terpendam dibawah tubuh jalan, dan plengsengan sungai juga turut mengalami kerusakan parah.


Menurut penuturan warga sekitar, Jamin, keadaan seperti itu disebabkan curah hujan cukup tinggi selama beberap bulan terakhir, sehingga menciptakan tanah gembur dan rusak.


Longsornya jalan tersebut sudah terjadi tiga minggu yang kemudian. Namun hingga sampat ketika ini belum ada perbaikan.


“Warga tidak mampu melalui sini, mereka lewat jalur lain, memutar  sekitar 1 kilometer lebih,” katanya, Sabtu (13/02/2021).


Jamin mengaku, aktufitas warga lokal terganggu, khususnya yang paling terdampak yakni para petani yang akan ke sawah dan yang ingin pergi ke pasar.


“warga yang ingin ke pasar mau beli apa saja tidak bisa,” katanya.


lebih lanjut, ia meminta terhadap yang berwenang segera memperbaiki jalan tersebut, alasannya warga sangat memerlukan susukan jalan tersebut.


“Warga sumpek dan ingin secepatnya diperbaiki,” tegasnya.


Sementara, Komandan Koramil Jetis, Rohyadi menyampaikan, longsornya jalan tersebut pada 22 Januari 2021, yang diakibatkan intensitas hujan yang sangat tinggi dan dari beberapa desa airnya mengarah ke kanal yang ada dibawah jalan itu.


“Kebetulan hujan berbarengan, air di beberapa desa tidak tertampung, sehingga larinya ke sini. Akhinya yang disini (susukan air) jebol dan jalan longsor,” katanya di lokasi peristiwa.


Dari peristiwa itu, Pemerintah Desa, Kdcamatan, BPBD, DPUPR, Koramil dan Polsek Jetis telah melaksanakan kordinasi.


“Sudah ditindak lanjuti sampai ke atas, sehingga kita menunggu realisasinya kedepan. karena untuk tindakan prosedur telah kita lalui, dari desa ke kecamatan hingga dinas yang terkait, tinggal kita menunggu anggara,” ungkap Rohyadi.


Namun dia tidak mengenali waktu turunnya budget. Untuk sementara ini  langkah-langkah yang diambil adalah penyekatan jalan dengan memakai bambu.


“Sementara ditutup total, tidak bisa dilewati. Pada ketika malam ini sangat berbahaya khusunya roda dua,” pungkasnya.


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel