Jemaah Tarawih Di Jember Diizinkan, Nongkrong Tidak
JEMBER, – Berbeda dengan tahun 2020, pada bulan pahala 1442 hijriah pamerintah membolehkan umat Islam untuk melakukan Salat Tarawih berjemaah. Kementerian Agama (Kemenag) sudah mempublikasikan petunjuk teknis pelaksanaannya.
Meski sudah memberi keleluasaan, pemerintah masih tetap tidak mengijinkan penduduk berkerumun pascasalat. Misalnya, menongkrong usai berjemaah Tarawih.
“Dengan adanya petunjuk dari Kementerian Agama itu. Pelaksanaan Salat Tarawih pada bulan puasa tahun ini diperbolehkan (berjamaah di Masjid). Tapi tetap mengamati protokol kesehatan,” kata Kasi Binmas (Bimbingan Masyarakat) Islam Kantor Kemenag Jember Muhammad Muslim ketika dikonfirmasi lewat ponselnya, Minggu (11/4/2021).
Muslim menyampaikan, masyarakat utamanya di daerah Kabupaten Jember diharuskan menerapkan 5M (Memakai masker, Mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, Menjaga jarak, Menjauhi kerumunan, serta Membatasi mobilisasi dan interaksi).
“Agar nantinya jangan hingga terjadi kluster gres sehabis diperbolehkannya Salat Tarawih berjamaah di masjid ini. Jangan hingga ibadah ini jadi mudarat,” ucapnya.
Pria yang juga mantan jurnalis ini juga mengingatkan, dengan adanya kesempatan mampu beribadah Salat Tarawih dengan berjamaah. Masyarakat pun juga diminta untuk tidak berkerumun sehabis ibadah Salat Tarawih.
Karena disadari Muslim, penduduk Jember khususnya, identik dengan berkumpul atau berkerumun usai beribadah Salat Tarawih.
“Makara diimbau untuk tidak cangkrukan (berkerumun) namun pribadi pulang dan melanjutkan ibadah di rumah saja. Bagaimanapun kita mesti maklum dengan kondisi pandemi Covid-19 ini. Agar mampu segera rampung,” ungkapnya.
Terkait pelaksanaan mengaji sesudah Salat Tarawih, atau akrab disebut tadarus Al Alquran.
“Tidak ada petunjuk khusus, tetapi dipahami saja oleh masyarakat untuk dapatnya menerapkan 5M. Terutama menjaga jarak. Saya rasa lebih mudah mengaturnya untuk soal tadarus Al Alquran itu,” ungkapnya.
Selain itu, Muslim juga menyertakan, untuk di masjid-masjid juga diimbau untuk menyediakan akomodasi kawasan cuci tangan. Juga menyemprot dengan disinfektan, sebelum dan sehabis beribadah Salat Tarawih.
“Disarankan senantiasa menggunakan masker, dan utamanya untuk saf salat. Agar saat ini masih berjarak,” ucapnya.
Lebih jauh Muslim memberikan, soal pelaksanaan vaksin bagi takmir masjid.
“Karena keadaan stok kurang, dikala ini masih pendataan saja. Tapi saya belum monitor berapa yang sudah dan yang belum. Tapi nantinya semua takmir dari data yang ada akan divaksin secara menyeluruh,” pungkasnya.