-->

Kakek Asal Pamekasan 40 Tahun Merantau Di Medan, Tertangkap Tidur Di Kuburan

PAMEKASAN, -Ahmad Mono seorang warga Pamekasan yang puluhan tahun merantau di Kota Medan Sumatera Utara (Sumut) tertangkap tidur di kuburan kota Medan. Diduga kakek ini hidup dalam kekurangan, sehingga tidak mampu mudik.


Tim reaksi cepat (TRC) BPBD Pamekasan, Budi Cahyono menyampaikan, ia mendapatkan laporan dari TRC Kota Medan yang menyebut, seorang kakek yang mengaku dari Pamekasan terciduk tidur di salah satu kuburan Kota Medan.


Saat ditanya, laki-laki tersebut mengaku asal dari Gurem Kelurahan Parteker Pamekasan. “Saya mendapatkan laporan dari sahabat yang ada di sana. Ada juga ada pamfletnya yang diantarke saya,” kata Budi dikonfirmasi, Minggu (01/11/2020).


Dikatakan, Ahmad Mono merantau ke kota Medan semenjak 1980 bareng temannya, dan menjual gantungan kunci. Dengan demikian, Mono sudah sekitar 40 tahun merantau di Kota Medan.


Dari laporan yang diterima, kakek tersebut pernah sekolah di Sekolah Dasar Negeri Gurem Pamekasan, yang pada ketika itu salah satu gurunya berjulukan Pak Muji.


Selain itu, kakek tersebut juga ingat nama orang tuanya. Yakni Jamaluddin dan ibunya bernama Zubaidah. Sedangkan saudaranya diakuinya ada dua orang, yakni Moslimah dan Joharni.


“Terlebih dulu kami akan melaksanakan kerjasama dengan warga, lurah dan Dinsos Pamekasan untuk pemulangannya,” katanya.


Plt Kepala Dinsos Pamekasan Tarsun mengatakan, jikalau datanya sudah lengkap dan betul-betul warga Pamekasan, pihaknya siap menanggung ongkos pemulangan kakek tersebut dari Medan ke Pamekasan.


“Besok kita tindaklanjuti untuk mengevaluasi data pribadinya. Kami siap membantu,” tandasnya.


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel