Kekurangan Budget, Pemakaman Pasien Covid-19 Di Tulungagung Mampu Dilaksanakan Keluarga
TULUNGAGUNG, – Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Tulungagung menyatakan pemakaman mayit pasien konkret covid-19 ‘harus’ dilaksanakan oleh pihak keluarga sendiri alasannya minimnya budget.
Wajubir Satgas Penanganan covid-19 Kabupaten Tulungagung Galih Nusantoro menerangkan, secara teknis pihaknya sudah memberikan pemulasaran jenazah sampai paripurna. Namun karena kekurangan dana, proses pemulasaran hanya hingga pengantaran mayat hingga makam saja.
“Kaprikornus kita antarkan dengan mobil ambulans hingga di lokasi pemakaman, karena sesuai dengan protokol Kesehatan ambulans cuma mampu di sopir oleh satu orang saja,” tuturnya terhadap Jumat (22/1/2021).
Sedangkan untuk proses pemakaman pasien Covid-19 dapat dikerjakan dari pihak keluarga atau penanggungjawab pemulasaran desa lokal.
“Kalau soal itu, mampu dari relawan desa, dari pihak keluarga atau dari pihak penanggungjawab dari desa lokal,” papar Galih.
Namun bila pihak keluarga atau penanggungjawab pemulasaran jenazah desa lokal tidak berani maka mampu mengundang tim relawan.
“Soalnya keterbatasan budget, jadi alurnya hanya hingga lokasi pemakaman saja, soal siapa yang memakamkan itu bisa dari pihak keluarga ataupun penanggungjawab pemulasaran desa lokal,” terangnya.
Menurut Galih, dikala jenazah telah berada dalam peti, jenazah tersebut telah dinyatakan steril dan aman dari peluangpenularan.
“Jenazah telah dalam keadaan yang steril, untuk itu sudah dinyatakan kondusif,” pungkasnya.
Sebelumnya polemik pemakaman mayat pasien covid-19 muncul usai adanya informasi tarikan ongkos pemakaman pasien covid-19 yang dipatok sekitar Rp. 2,2 juta.
Dari data yang dihimpun dalam setiap pemakaman mayit Covid-19 membutuhkan sedikitnya alat pelindung diri yang menghabiskan dana sekitar Rp 1 – Rp 2 juta.
Namun, dana-dana tersebut selama ini bersumber dari dana langsung maupun dana yang berasal dari desa.