-->

Klaim Asuransi Tak Kunjung Cair, Puluhan Nasabah Demo Bumiputera Probolinggo

PROBOLINGGO, -Sedikitnya 10 pemegang polis (nasabah) ngeluruk kantor Asuransi Bumiputera 1912 di Jalan Soekarno Hatta, Kota probolinggo, Senin (23/11) siang.


Kedatangannya mempertanyakan klaim asuransi mereka yang tidak kunjung dicairkan pihak perusahaan.


Sebelum masuk kantor, mereka membentangkan poster yang bertuliskan, Kami Butuh Janji Bukan Janji, Kembalikan duit kami dan Kami korban nasabah Bumi Putera 1912. Setelah sempat ditemui admin, mereka kemudian menemui pimpinan.


Nurul aini, salah seorang dari mereka menyampaikan, setahun yang kemudian mengajukan penghentian persetujuan. Namun, impian warga Desa pabean, Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo tersebut, ditolak Bumiputera.


Ia mengajukan penghentian kontrak, sesudah mendengar Bumiputera memiliki masalah. Karena ditolak, Nurul Aini berniat mengajukan lagi, sekaligus mempesona atau meminta premi, meski tidak semuanya.


Disebutkan, 2 program asuransi yang diikutinya ialah, Asuransi Beasiswa dan Asuransi Mitra Cerdas.


Premi yang sudah dibayar Rp 60 juta, sedang kontrakkontraknya kurang 7 tahun. “Kami akan tutup polis atau mengakhiri kontrak. Karena situasinya tidak jelas,” ujarnya.


Hal senada juga diungkap Untung, warga Kebonsari Kulon, Kecamatan Kanigaran, kota setempat. Disebutkan, kontrakkontraknya telah rampung dan dia berhak mendapatkan klaim sesuai perjanjian.


“Mulai Maret hingga sekarang klaim belum terbayar. Saya tanya ke agen. Jawabannya sama,” ungkapnya.


Sementara itu Eric Shandy Admadinata, warga Desa Sumberanyar, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo, dari 2017 hingga tahun ini (2020) duit asuransinya tidak dibayar.


“Totalnya Rp 11 juta lebih. Kami mampu akad terus. Tidak ada kepastian kapan uang polis itu dicairkan,” katanya.


Ditambahkan, ada planning upaya aturan dengan melapor ke polisi, namun planning itu belum dijalankan.


“Kami akan berkonsultasi dahulu ke kepolisian. Karena begini, asuransi Bumiputera ini sifatnya mutual. Artinya pemilik polis dianggap pemilik Bumiputera. Khawatirnya kami yang disalahkan,” ungkapnya.


Terpisah, Kuri Zunaidi, kepala Cabang Asuransi Bumiputera Probolinggo, enggan berkomentar banyak terkait pengaduan nasabah. Alasannya, sebab peran dari cabang cuma menerima pengaduan nasabah.


“Soal pencairan klaim kewenangan Bumiputera di Jakarta. Kami hanya mendapatkan pengaduan. Masalah pencairan polis tergantung pusat,” ujarnya.


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel