-->

Kontes Derkuku Psg Cup Ii Solo

Lomba Derkuku PSG Cup II Solo


Narasoma Is The Best


 


Gelaran Lomba Seni Suara Alam Burung Derkuku PSG Cup I 2018 Solo menjadi pembuktian Narasoma, derkuku orbitan B2W Bird Farm Yogyakarta. Sampai detik ini Narasoma masih belum mampu ditumbangkan lawan. Setiap kali turun kontes, Narasoma selalu menyelesaikan penjurian dengan nilai memuaskan.


Sigit Irianto (bertopi) menerima penghargaan atas prestasi pertama Narasoma

Predikat selaku jawara tanpa tanding di Kelas Senior lomba derkuku tanah air, kelihatannya tidak salah bila disematkan pada produk B2W 1418 ini. Sudah tidak terhitung lagi berapa jumlah koleksi juara yang telah dikantonginya. Seperti dalam gelaran PSG Cup I Solo, Minggu 29 Juli 2018, Narasoma kembali membuktikan dirinya selaku peraih penghargaan sekaligus menjinjing pulang trophy kejuaraan diposisi pertama.


Dikerek pada nomor kerekan 16, Narasoma tampil tanpa perlawanan. Kemenangan ini diakui oleh Sigit Irianto yang mengawal pribadi Narasoma ialah penampilan yang kurang optimal karena burung ini baru mampu mengeluarkan suara bagusnya pada babak ketiga dan keempat.


Penancapan bendera juara pertama pada Sastro milik Eko MYR BF Solo.

Dalam babak tersebut tidak memerlukan waktu lama bagi Narasoma untuk mendapatkan nilai maksimal dengan raihan nilai bendera 6 warna. Sebelumnya pada babak pertama dan kedua hanya menerima bendera 5 warna. “Cuaca di lapangan panas tetapi anginnya hambar, makanya banyak burung yang kerjanya kurang maksimal tergolong juga Narasoma,” jelas Sigit Irianto.


Sastro, kemunculannya eksklusif membuatlawan keder sesudah raih juara di Yunior.

Masih menurutnya bahwa derkuku umumnya akan keluar performa terbaiknya dalam kondisi hawa panas. Pada kondisi demikian suara derkuku akan buka. Seperti yang terjadi pada Narasoma bahwa penampilannya pada babak pertama malah gak keluar powernya, bunyi kurang tembus. Baru babak ketiga dan keempat suara anggun dan powernya baru keluar saat kondisi panas.


Ndoronggung, akhirnya ditetapkan sebagai juara pertama di Kelas Pemula.

Hal yang sama juga dialami Bandoro, orbitan H.Yusuf Haryanto yang menempati posisi kedua. Derkuku ternakan YNT ini baru tampil maksimal saat penjurian mulai memasuki babak ketiga. Babak inilah Bandoro mempersembahkan pada H.Yusuf Haryanto bendera enam warna. Hasil inilah yang kesudahannya mengirimkan derkuku bergelang YNT ini berhak atas juara kedua.


Prestasi Ndoronggung sampai dikala ini masih diakui sebagai pemilik Kelas Pemula.

Mayang Seto, orbitan H.Loekman Surabaya yang dibutuhkan mampu menunjukkan kejutan, ternyata tidak mampu berbuat banyak. Dikerek pada nomer 25, derkuku ring B2W ini malah tidak bisa berkutik. Power yang menjadi andalan setiap derkuku tidak mampu dimuntahkan oleh Sunbulat Seto.


Kondisi cuaca yang ditengarai menjadi penyebabnya menjadikan Virgo Seto harus menerima kekalahan dan ditetapkan selaku juara keempat sesudah Pusaka andalan H.Yusuf Haryanto Bantul ring YNT menempati posisi ketiga. Di Kelas Yunior terjadi kejutan. Posisi tiga besar diisi oleh burung yang selama ini tidak pernah masuk dalam prediksi.


Breefing juri PSG Cup I Solo sebelum melakukan tugasnya di lapangan Depok.

Semisal Sastro, andalan Eko MYR Bird Farm Solo yang dikerek pada  nomor 92 mampu unggul atas musuh-lawannya. Derkuku bergelang B2W 2020 ini balasannya ditetapkan selaku juara pertama sesudah melaksanakan empat babak penjurian. Disusul oleh Konso Dewo orbitan Ir.Bambang HW Solo ring SPS 118 pada urutan kedua dan Irama Sakti andalan M.Mukti Ali Yogyakarta derkuku ternakan Salsabila dinyatakan selaku pemenang ketiga.


Di Kelas Pemula, dua ternakan YNT ialah Ndoronggung milik Koh Liang Jakarta dan Gading jag H.Yusuf Haryanto Bantul Yogyakarta sukses meraih posisi pertama dan kedua, disusul lalu Pulunggeni milik Sukarja Sleman Yogyakarta ring GTA 93.



Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel