Latber Puter Pelung Kpk Ii Surabaya
Latber Puter Pelung KPK II Surabaya
Ring Hanaya Sabet Dua Juara Pertama
Gelaran latber puter pelung KPK (Kampung Puter Kebonsari) Surabaya, Sabtu 21 Juli 2018 menjadi ajang kedatangan mahir-hebat pendatang baru. Dari sekian banyak peserta dan para pemenang, secara umum dikuasai diisi oleh nama-nama gres. Sebut saja Kaka, orbitan H.Rossy R3P Surabaya bergelang Hanaya 117 yang unggul sebagai juara pertama di Kelas Utama, ada juga Dewo andalan Agus Wal Surabaya ring WAL DWR, lolos sebagai juara pertama di Kelas Madya dan Sangkuriang milik Ainun Sidoarjo ternakan Hanaya 162 pada posisi pertama kelas Pemula.
Dua produk Hanaya yang unggul selaku juara pertama di Keals Utama dan Pemula, mengisyaratkan bahwa produk farm ini mulai memberikan kualitasnya. “Alhamdulillah, produk ternak aku bisa timbul sebagai juara pertama di kelas Utama dan Pemua, uga juara empat di kelas Madya. Sebuah hasil yang senantiasa menjadi impian peternak. Saya berharap rekan-rekan peternak lain bisa melaksanakan hal yang sama,” tutur Shil Muhammad pemilik Hanaya Bird Farm Surabaya.
Echwan Iswanto, selaku penanggungjawab lokasi gantangan KPK mengaku bahwa acara ini memang untuk melatih burung sebelum sungguh-sungguh tampil diajang yang lebih besar dan bergengsi. “Sejak permulaan misi dan visi berdirinya gantangan KPK yaitu untuk memberikan wadah bagi puter pelung mania untuk tolong-menolong melatih, bersilaturrahim dan merencanakan burung puternya sebelum diturunkan diarena kontes besar,” jelas pria yang akrab diundang Iwan.
Artinya bahwa gantangan KPK yaitu tempat mangkal para penghobi, peternak sekaligus pedagang burung puter pelung. Untuk itulah Iwan dan beberapa penggagas KPK mempersilahkan penduduk untuk hadir, baik hanya sekedar menyaksikan ataupun belajar soal puter pelung, karena ditempat ini biasa berkala dijadikan tempat mangkal dan berkumpulnya mania puter.
“Jadi aku katakana bahwa bagi masyarakat yang mau belajar menekuni dan main puter pelung dipersilahkan untuk hadir, tak perlu sungkan terlebih aib, alasannya adalah kami juga masih berguru,” lanjut Iwan. Dhiyaksa, salah satu motor KPK mengaku bahwa kegiatan mirip ini memang harus dikerjakan secara rutin untuk merangsang komunitas untuk aktif.
“Kalau kita tidak berupaya menjajal , mana mungkin kegemaran akan mampu jalan, makanya aku senantiasa berupaya untuk mengajak rekan-rekan di KPK untuk melakukan acara berkala semoga eksistensi gantangan ini menawarkan faedah,” terperinci Ketua P4SI Cabang Surabaya. Komentar senada disampaikan Agus Waluyo.
Menurutnya bahwa keberadaan gantangan KPK yaitu untuk dijadikan sarana berkumpulnya komunitas pelung yang ada di Surabaya dan sekitarnya. “Siapapun boleh menggunakan dan memanfaatkan gantangan KPK demi semarak hobi puter pelung, bahkan kami bahagia dan pasti akan mendukung saat ada pihak yang akan meramaikan hobi puter pelung,” tegas pemilik WAL Bird Farm Surabaya.
Hadir dalam acara tersebut Hidayat, mania puter asal Sampang. “Saya sengaja hadir sebagai bentuk kecintaan saya kepada kegemaran puter pelung, kebetulan aku ada waktu makanya saya usahakan untuk bisa kumpul,” kata Hidayat.