Layanan Jemput Bola Vaksinasi Covid-19, Bupati Banyuwangi Ikut Jemput Lansia
BANYUWANGI, -Layanan jemput bola vaksinasi covid-19 bagi warga lanjut usia (lansia) terus digeber di Banyuwangi, Jumat (21/5/2021).
Di daerah Kelurahan Kampung Melayu, Kecamatan Banyuwangi, Nenek Ramlah yang berusia 86 tahun terlihat duduk di dingklik ruang tamu rumahnya. Petugas Puskesmas Singotrunan memeriksa tensinya.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani pun turun memantau eksklusif jemput bola vaksin covid-19 yang dijalankan 45 puskesmas se= Banyuwangi.
Dengan adanya hal itu, para lansia antusias dengan layanan vaksinasi jemput bola tersebut.
Di lingkungan tersebut, selain nenek Ramlah petugas kesehatan juga melakukan vaksin kepada Alfiyah (60 tahun) di rumah yang bersangkutan.
“Mboten (tidak) sakit nggeh, Mbah? Insha Allah sehat, terhindar dari covid-19,” ujar Bupati Ipuk sambil menemani Alfiyah disuntik.
“Mboten sakit bu, clekit mawon (cuma mirip dicubit),” jawab Alfiyah kepada Ipuk sembari terkekeh.
Alfiyah bersyukur alasannya adalah mengingat beliau gres saja menjalani operasi katarak beberapa bulan kemudian sehingga dia enggan keluar, dan sekranag ada layanan bisa divaksin di rumah tanpa harus keluar rumah.
“Alhamdulillah ada layanan ke tempat tinggal,” kata beliau.
Selain dicek tensi darah, petugas juga menyelidiki riwayat penyakit dan keadaan umum yang lain juga.
“Meski di rumah, mekanisme pelaksanaan vaksinasi tetap kami jalankan. Mulai skrining kesehatan sampai kita pengamatan KIPI (peristiwa ikutan pasca imunisasi),” kata Wawan Prayitno kepala puskesmas singotunan Banyuwangi.
Tak hanya itu, Ipuk juga menyaksikan eksklusif petugas yang menjemput warga untuk dibawa ke kawasan layanan vaksinasi. Lima warga lansia yang tinggal di Kampung Pancoran dijemput oleh petugas kesehatan untuk diajak ke kantor Kelurahan Banjarsari yang menjadi sentra lokasi vaksinasi untuk warga sekitar.
Ipuk pun ikut menjemput para lansia tersebut. “Ayo Bu Misnah, kita ke kantor kelurahan untuk vaksinasi. Ayo, mbah ke kendaraan beroda empat semua ya, Insya Allah agar sehat terus,”ajak Ipuk.
Ipuk juga tampak menuntun Salam (81 tahun) yang memang harus dipapah sebab ada gangguan di kakinya akibat aspek usia. Para lansia tersebut juga bersemangat mengikuti Ipuk.
Grogi dijemput Bupati Ipuk untuk vaksinasi, KTP salah seorang lansia pun ketinggalan.
“Ya Allah bu, KTP aku ketinggalan. Sebentar bu, tunggu saya,” teriak Misnah, nenek 73 tahun, sambil terkekeh saat telah hingga di dalam kendaraan beroda empat.
“Tidak apa-apa bu, nanti dikirim putranya,” jawab Ipuk.
Namun Misnah bersikukuh kembali ke tempat tinggal untuk mengambil KTP. “Saya ambil sendiri saja Bu,” kata Misnah.
Ipuk tersenyum melihat para lansia tersebut.
Bupati Ipuk menargetkan mampu menyelesaikan vaksinasi Covid-19 kepada 150.000 lansia sampai Juni 2021. Sehingga layanan jemput bola pun digeber dengan dibagi dalam dua kategori, yakni vaksinasi di rumah untuk lansia yang tidak bisa keluar rumah dan antar-jemput vaksinasi lansia di Balai Desa, Puskesmas, dan daerah yang ditentukan.
“Saya minta semua puskesmas jemput bola. Jangan cuma vaksinasi di gedung puskesmas, tapi dekatkan layanan. Vaksinasi di rumahnya, balai desa, halaman masjid, atau dipusatkan di halaman salah satu warga. Pokoknya tidak menyulitkan lansia,” kata Ipuk.
“Layanan jemput bola lansia ini butuh kesungguhan hati kita semua. Terima kasih kepada petugas kesehatan, Babinsa, Bhabinkamtibmas, perangkat desa atau kelurahan dan kecamatan, yang semuanya membantu kelancaran program ini,” pungkasnya.