Lima Guru Dimutasi, Puluhan Wali Murid Luruk Dispendikbud Situbondo
SITUBONDO,-Puluhan wali murid Sekolah Dasar Negeri 2 Tanjung Kamal, Kecamatan Mangaran, Kabupaten Situbondo, mendatangi Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dispendikbud) Mangaran, Jumat (29/5/2021).
Mereka memprotes dipindahkannya empat guru ke Sekolah Dasar Negeri IV Tanjung Kamal.
Yunita, salah satu wali murid mengatakan, mutasi lima guru itu sebab ada penggabungan dua sekolah. Yaitu merger antara Sekolah Dasar Negeri 2 dan Sekolah Dasar Negeri 4 Tanjung Kamal. Yang dimasalahkan, mengapa hanya guru SDN 2 saja yang dimutasi.
“Sesuai dengan data, ada lima guru SDN 2 Tanjung Kamal dimutasi. Padahal para guru yang dimutasi berprestasi. Selain itu, Kepala sekolahnya juga akan mutasi,” kata Yunita, Jumat (28/5/2021).
Menurut dia, jika sehabis merger dan semua tenaga pengajarnya berasal dari Sekolah Dasar Negeri 4, itu berefek terhadap efektivitas pembelajaran. Sebab, siswa-siswi di Sekolah Dasar Negeri 2 telah merasa tenteram dengan guru-gurunya.
“Cara mengajar guru di Sekolah Dasar Negeri 2 manis. Cocoklah bagi masyarakat nelayan. Layak mendapatkan pendidikan seperti itu. Seperti saat pembelajaran daring selama pandemi, anak-anak senantiasa dikontrol gurunya, mulai pukul 07.00-12.00,” beber Yunita.
Lebih jauh Yunita memastikan, jika Pemkab Situbondo tetap melakukan mutasi kepada lima orang guru SDN 2 Tanjung Kamal, para siswa mengancam akan mampu mogok belajar. Inilah yang ditakutkan sejumlah wali murid.
“Sekarang belum ada yang mogok sebab kami menghormati guru dan keputusan dinas (Dispendikbud). Anak-anak tetap diminta masuk,” tambahnya.
Yunita menyertakan, sebelumnya para wali murid mengunjungi Kantor Korwil Pendidikan Kecamatan Mangaran. Akan tetapi mereka tidak menemui petugas, sehingga mereka pribadi ke Dispendikbud.
”Sekitar 40 orang yang tiba ke dinas, ada kok daftar hadirnya. Cuma sebab usang menunggu kepala dinas, banyak yang pulang duluan,” pungkasnya.
Kepala Dispendikbud, Ahmad Junaidi mengambarkan, dirinya belum mendapatkan laporan lengkap terkait masalah tersebut. Karena itu, beliau perlu mengumpulkan isu secara utuh terlebih dulu. “Kami masih mendalami pengaduan para wali murid,” bebernya.
Junaidi memastikan, persoalan tersebut bermula dari adanya mutasi guru. Tetapi, pihaknya belum bisa memberikan keputusan atau jalan keluar. “Harus dikaji dahulu agar bisa memperlihatkan keputusan terbaik,” pungkasnya.