Limbah Medis Naik 4 Kali Lipat, Menteri Pmk: Jadi Pedoman Serius
MOJOKERTO, – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy menyebut, limbah medis selama pandemi Covid-19 mengalami peningkatan hingga empat kali lipat.
Hal itu dia sampaikan usai melakukan kunjungan kerja ke PT Putra Restu Ibu Abadi (PRIA) di Desa Lakardowo, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto, Selasa (16/02/2021).
“Selama wabah Covid-19 ini ada kenaikan limbah medis sampai empat kali lipat dibanding dengan sebelum Covid-19,” katanya pada awak media.
Tingginya kenaikan limbah medis menciptakan dirinya cemas bila pendirian daerah pengolahan limbah tidak banyak dan pendiriannya tidak dipermudah, akan terjadi pembuangan limbah medis sembarang tanpa adanya tanggung jawab.
“Makara mesti ada aliran serius masalah ini,” tandasnya.
Muhadjir menjelaskan, salah satu kemungkinan untuk menanggulangi terjadinya lonjakan limbah medis, ialah, dengan adanya mesin pengelolah limbah di kawasan terpencil seperti PT PRIA ini.
“Sehingga pembuangannya tidak terlalu jauh, sebab bila terlalu jauh riskan,”jelasnya.
Adapun agendanya kunjungan kerja ke PT PRIA ini, untuk meninjau eksklusif pabrik pengelohan limbah yang mempunyai kapasitas pembuatan 1000 ton per jam.
“Dia (PT PRIA) bisa mengcover limbah seluruh wilyah Indonesia timur. Dan saya sudah diskusi panjang untuk mengetahui lebih jauh, kira-kira apa saja hal-hal yang mesti dipebaikan berkaitan dengan limbah medis,” ungkapnya.
Ditambahkannya, Pabrik ini ada ketentuan selama 24 jam mesti segera mengelolah limbah yang datang. Kalau pengolahan limbanya melampaui kapasitas, dikhawatirkan kerjanya tidak maksimal.
“Tapi pabrik ini representatif berdasarkan saya, kapasitasnya besar, sungguh prefesional, dan tingkat keamanannya sangat diperhatikan,” pungkasnya.