-->

Melihat Sekolah Tatap Muka Di Kawasan Terpencil Kabupaten Sidoarjo

SIDOARJO, -Kondisi pandemi covid-19 nyatanya tak semua sekolah di Kabupaten Sidoarjo menerapkan pendidikan melalui daring atau online. Hal itu pasti banyak faktor yang melatarbelakangi, salah satunya terkendala sulitnya terusan internet.


Fakta itulah yang harus dialami akseptor latih di dua Sekolah Dasar Negeri (SDN) adalah SDN Gebang 2, di Dusun Pucuk’an, Kelurahan Gebang, Kecamatan Sidoarjo dan Sekolah Dasar Negeri Sawohan 2 di Dusun Kepetingan, Desa Sawohan, kecamatan Buduran.


Sehingga, terusan internet pun sulit untuk diterapkan mencar ilmu lewat daring. Para guru dan siswa sepakat menggelar pendidikan tatap tampang mesti dikerjakan demi anak ajar tetap menerima pelajaran kurikulum sekolah.


Bila menyaksikan letak geografis dua SDN tersebut lokasinya terpencil di ujung timur dari Kabupaten Sidoarjo. Bisa dibayangkan, untuk menuju ke lokasi dua SDN tersebut harus melalui jalur air.


Sebab, diakui atau tidak, keadaan jalur darat rusak dan tidak layak untuk dilewati kendaraan bermotor, terlebih ketika kondisi ekspresi dominan hujan.


Jika menempuh lewat jalur air, maka harus memakai perahu melalui sungai yang menuju lokasi dua dusun tersebut. Perjalanan pun mesti memerlukan waktu nyaris 1 jam dari kota Sidoarjo menuju kedua Sekolah Dasar Negeri tersebut.


Kondisi tersebut kalau dibandingkan dengan sekolah-sekolah lain di Kabupaten Sidoarjo sangatlah jauh. Apalagi, proses kegiatan berguru mengajar (KBM) semenjak pandemi covid-19 sampai dikala ini, Minggu (15/11/2020) bisa dilaksanakan secara daring.


Tentu kondisi tersebut kalau dibandingkan dengan lainnya sungguh bertolak belakang dengan apa yang terjadi di dua Sekolah Dasar Negeri tersebut. Apalagi, kondisi pandemi covid-19 ketika ini dikala proses KBM diterpakan secara daring terang tidak bisa berlangsung karena terkendala terusan sinyal internet yang jelek.


“Dan rata-rata siswa juga tidak memiliki handphone yang bisa dipakai untuk proses KBM daring,” kata Hariyono, Kepala Sekolah Sekolah Dasar Negeri Gebang 2 dikala dikunjungi Pj Bupati Sidoarjo Hudiyono sementara waktu lalu.


Untuk memburu kurikulum, agar para siswa tidak tertinggal mata pelajaran, Hariyono menyatakan bahwa pihaknya tetap menggelar proses KBM dengan tatap wajah di tengah pandemi covid-19 dengan tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes).


“Tetap masuk sekolah mirip biasa, cuma saja jam berguru tidak penuh mirip keadaan wajar . Keputusan belajar tatap muka di abad pandemi ini atas dasar keputusan hasil musyawarah antara guru dengan para wali kelas,” jelasnya yang memberlakukan sekolah satu ahad masuk, kemudian minggu selanjutnya belajar di rumah dengan menenteng tugas yang diberikan wali kelasnya.


Sekolah Dasar Negeri Gebang 2 Pucuk’an sendiri memiliki 6 ruang kelas, mulai kelas 1 sampai kelas 6 yang terbagi dua gedung. Gedung pertama berdinding atap dan lantai keramik, dan gedung satunya mulai dari lantai sampai dindingnya dari kayu semua.


Sementara guru pendidik yang mengajar di sekolah tersebut sebanyak 4 guru.


Sedangkan total jumlah siswa sebanyak 27 siswa. “Jumlah siswa juga tidak banyak, satu kelas cuma terisi rata-rata 5 siswa saja,” sebutnya yang juga menyebut bila guru yang mengajar mendapat insentif dari pemerintah daerah.


Meski begitu, para guru dan masyarakat dusun Pucuk’an meminta tiga undangan supaya mengamati dusun tersebut yaitu renovasi ruangan sekolah, fasilitas internet dan dibangunnya jalan masuk jalan darat yang menghubungkan dusun Pucuk’an dengan dusun yang lain, mirip ke Dusun Kalikajang dan Dusun Kepetingan.


Sementara, keadaan di Sekolah Dasar Negeri Sawohan 2, Dusun Kepetingan, Desa Sawohan, Kecamatan Buduran sama halnya terkendala soal jaringan internet.


Hanya saja, keadaan seluruh bangunan sekolah ini sudah terbuat dari dinding dan relatif luas. Sekolah SDN 2 Sawohan jadi satu sama SMPN Satu Atap Buduran.


Sekolah Dasar Negeri di dua dusun memang berada di plosok ujung timur daerah Kabupaten Sidoarjo atau berdekatan dengan pesisir. Mayoritas penduduknya mata pencahariannya selaku nelayan ikan.


Dusun Pucuk’an masuk dalam wilayah kelurahan Gebang kecamatan kota Sidoarjo. Dusun ini terletak paling ujung timur daerah Sidoarjo, dengan jumlah masyarakat153 orang, 47 kepala keluarga (KK).


Sedangkan, jumlah kepala keluarga (KK) yang terdapat di Dusun Kepetingan sebanyak 105 dari 876 KK yang ada di Desa Sawohan.


Kondisi tersebut menjadi perhatian bagi Pj Bupati Sidoarjo Hudiyono. Bahkan, Hudiyono yang masih mejabat Kepala Biro Administrasi Kesejahteraan Sosial Setda Provinsi Jawa Timur itu turun pribadi ke lokasi menentukan pelaksanaan proses berguru tatap muka tersebut penerapan protokol di sekolah berlangsung dengan baik.


“Kami apresiasi semua berjalan baik,” katanya. Hudiyono juga minta agar jumlah kawasan cuci tangan di setiap sekolah diperbanyak untuk menghindari siswa bergerombol. Selain itu, pihaknya juga akan membahas bersama dinas terkait seruan guru dan masyarakat tersebut.


“Kalau jalan pemkab sudah melakukan pemavingan jalan tetapi belum semuanya masih belum sambung. Nanti hasil kunjungan ini nanti akan kita diskusikan bersama dengan dinas-dinas terkait,” jelasnya.


Ingat Pesan Ibu


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel