-->

Mendatangi Wisata Desa Kemiri, Bangkitnya Korban Banjir Bandang Di Jember

JEMBER, – Sekitar 15 tahun silam, Desa Kemiri, Kecamatan Panti, Kabupaten Jember nyaring lenyap ditelan bancana banjir bandang. Gemuruh air yang tiba dengan menjinjing beragam material pada awal Januari 2006 itu benar-benar meluluhlantakkan pemukiman dan pertanian warga.


Namun keteguhan hati warga bareng Pemerintah Desa (Pemdes) dan perlindungan banyak pihak berangsur memulihkan keadaan desa tersebut. Warga berkeyakinan, mereka dihentikan tenggalam dalam kenangan traumatik, mereka harus berdiri.


Seiring berjalannnya waktu, bermodal tekat dan sumber daya alam yang mencukupi, desa di dataran tinggi itu menggeliat dan berdiri memompa kemajuan ekonomi kembali.


Saat ini, seperti suatu keajaiban, desa yang dulu porak poranda itu berlahan bermetamorfosa menjadi desa rekreasi. Setidaknya desa itu telah memproyeksikan 4 lokasi rekreasi yang tersebar di empat dusun.


“Keempat spot wisata itu, ada di empat dusun, yakni Dusun Danci, Dusun Delima, Dusun Tenggiling, dan Dusun Sodong,” kata Ketua Tim Pengelola Desa Wisata Kemiri, Farhan Aziz terhadap , Minggu (21/3/2021).


Khusus Dusun Delima, ujar Aziz, diproyeksikan menjadi titik konsentrasi permulaan untuk pengembangan desa rekreasi yang digiatkan bersama para pemuda desa, tokoh masyarakat dan pesantren yang ada di desa tersebut.


“Dengan luasan lahan satu hektar, di Dusun Delima kita bangun resort rekreasi dengan nama Kemiri Resort,” ucapnya.


Di lokasi itu, katanya, ada gazebo-gazebo untuk Kemiri Resto, Rumah buatan pupuk organik untuk edukasi, spot swafoto, lokasi outbond tradisional dan pusat dari aktivitas walking tour melintasi persawahan dan pemukiman penduduk.




Artikel menawan lainnya:





“Ditambah potensi UMKM berbasis agroekonomi yang kita miliki, semisal kopi, keripik singkong, opak gulung, dan juga asap cair atau pembuatan minyak atsiri. UMKM tersebut adalah kawan belanja untuk turis dan wahana edukasi,” sebutnya.


Di Kemiri Resort, setidaknya ada Pondok Kopi 5758 milik Pesantren Al Hasan yang berkolaborasi sebagai mitra desa wisata.


Di Pondok Kopi, hadirin bisa menikmati minuman kopi di kawasan yang berdesain modern dengan dikelilingi sawah berkontur terasering dan bernuansa santri desa.


Menariknya, di Pondok Kopi pengunjung juga mampu berguru roasting, grinding dan berguru menyajikan kopi atas para barista santri.


Selain itu, di Desa Wisata Kemiri juga ada Rumah Jamur, yaitu daerah untuk membudidaya jamur yang kemudian dimasak menjadi kuliner khas ala desa. Pengunjung mampu belajar banyak perihal budi daya jamur dan pengolahannya.


“Tapi bahannya semua dari Jamur, ada sate jamur, pepes jamur, dan olahan masakan lainnya,” kata pria yang juga warga asli Desa Kemiri itu.


Kemudian untuk di Dusun Danci, ada lokasi wisata adalah sentra edukasi kopi rakyat mulai dari pembibitan sampai menjadi kopi siap minum.


“Ini ialah pengembangan dari Pusat Studi Kopi Rakyat di Dusun Danci. Lokasinya di perkebunan. Pengunjung mampu berguru pembibitan kopi, mengolah kopi secara pribadi, dan juga ada lokasi rekreasi dengan rancangan ‘ngopi’ di tengah kebun,” sambungnya.




Artikel menawan yang lain:





Lokasi ketiga ialah Dusun Sodong. Dusun ini dulu yaitu sentra dari peristiwa banjir bandang. Sekarang di dusun tersebut terdapat sentra kegiatan petualangan atau adventure yang kerap dipakai para pehobi motor trail.


Kemudian untuk yang terakhir, lanjut Farhan, ada juga spot lokasi di Dusun Tenggiling.


“Nantinya, berjulukan Kemiri Tani Resort. Konsepnya menerapkan integrated farming tourism. Semisal mencar ilmu menanam padi atau jagung namun pribadi dari tempatnya. Kaprikornus lahannya itu telah disiapkan,” ungkapnya.


Farhan menyertakan, sejak digulirkan kira-kira 10 bulan lalu Desa Wisata Kemiri sungguh-sungguh dimulain dari nol, tidak ada dana investasi sama sekali.


Menurutnya, pengumpulan modal dijalankan lewat aktivitas Tamasya Desa; Kita Jelajah Kemiri dan memasarkan produk-produk unggulan UMKM desa.


“Kami mengajak pemuda, warga, tokoh penduduk , pihak pesantren dan perangkat desa didampingi administrasi Tamasya Bus Kota. Desa Wisata ini adalah bentuk kebangkitan kami pascabanjir bandang 2006 kemudian itu. Nantinya secara resmi Desa Wisata kami akan bangkit, dan masyarakat mulai dapat berkunjung 31 Maret besok,” katanya.


“Sebenarnya dikala inipun lokasi Desa Wisata kami bisa dikunjungi, bahkan kemarin ada dari Dinas Perhubungan Jember gowes di track MTB Kemiri dan utusan Pemkab Badung – Bali yang berkunjung, dalam rangka kerjasama percepatan pemulihan pariwisata dan industri kreatif di daerah kami,” imbuhnya.


Berapa tarif masuk Desa Wisata Kemiri? “Masuknya gratis jika sekedar selfie (swafoto) di spot rekreasi yang ada, turis juga mampu mempergunakan paket-paket wisata yang dijual pengelola mulai dari 20 ribu saja,” tandasnya.


 


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel