Mengenal Sejarah Dan Makna Bundaran Alun-Alun Tugu Kota Malang
MALANG, – Alun-alun Tugu Kota Malang yang berada di depan gedung DPRD dan balai Kota Malang sampai dikala ini masih terus memperlihatkan pesona dan keindahannya utamanya ketika malam hari.
Dibalik keindahan ikon Kota Malang tersebut ternyata terdapat nilai sejarah Bangsa Indonesia dalam merepresentasikan kepemilikan atas tanahnya sendiri sehabis hampir 100 tahun berada di bawah kolonialisme Belanda.
Pakar sejarah Universitas Negeri Malang Reza Hudiyanto menyampaikan, bahwa monumen tersebut ialah yang pertama kali didirikan di Indonesia.
“Kota Malang jika dilihat dari prespektif perkembangan sejarah kota-kota di Indonesia merupakan monumen yang terhitung pertama kali didirikan di Indonesia. Ketika kota-kota lain belum mendirikan monumen, di Kota Malang sudah dibangun salah satu monumen yang memperingati berdirinya nergara Republik Indonesia,” jelasnya terhadap media ini, Minggu (7/2/2021).
Peletakan batu pertama monumen ini dikerjakan pada tanggal 17 Agustus 1946 oleh Gubernur Doel Arnowo dan disaksikan sendiri oleh Wali Kota Malang saat itu M. Sardjono. Menariknya, monumen tersebut dipilih untuk didirikan di Kota Malang dari pada kota-kota mirip Jogja, Surakarta, Madiun, dan Kediri.
“Kita mengetahui pada tahun 1946 hampir semua kota-kota besar mirip Jakarta, Semarang, dan Surabaya jatuh ke tangan sekutu yang kemudian disertai oleh Belanda sehingga penguasa atas kota-kota besar tersebut berada di tangan Belanda. Hanya tinggal beberapa kota yang ada di kawasan pedalaman yaitu Jogja, Surakarta, Madiun, Kediri, dan Malang,” papar Reza.
“Diantara kota-kota itu, Malang merupakan kota yang dari faktor infrastrukturnya paling terbaru. Hotel, lapangan terbang, stasiun kereta api dan fasilitas-fasilitas penunjang yang lain mirip trem dan sebagainya itu Malang yang paling anggun berdasarkan aspek fisik,” imbuhnya.
Selain itu, jika dilihat berdasarkan faktor politik, pembangunan monemen memang akan dihadapkan pada suatu permasalahan karena menyangkut pembangunan identitas suatu kalangan tergolong kelompok yang secara umum dikuasai di Republik Indonesia.
Sementara itu di Jogja sudah ada monumen ialah tugu, sedangkan untuk membangun monumen di Alun-alun Jogja dirasa tidak memungkinkan sebab disitu ialah daerah Sultan. Begitu juga di Surakarta sebab merupakan wilayah Sunan.
“Nah satu-satunya tempat yang netral dimana Republik Indonesia bisa mewujudkan ekspresinya melalui struktur fisik itu yang mungkin hanya di Malang. Itulah mengapa Malang dijadikan kawasan dimana dibangun pertama kali monumen yang merepresentasikan keberadaan Bangsa Indonesia waktu itu,” pungkasnya.
Makna Monumen Tugu Kota Malang
Tugu yang dibangun di tengah bundaran tersebut berisikan tiga bagian. Bagian tengah ialah relief dengan sisi berupa lima. Pada sisi-sisinya terdapat gambar seperti lima pulau besar, kemudian gambar Proklamasi melambangkan Pancasila. Sementara di bagian bawah terdapat basement penopang dasar dari tugu tersebut yang berupa Padma.
Padma merupakan semacam struktur berbentuk bunga teratai yang menjadi landasan dari tugu ini. Bagian tengah tugu tersebut melambangkan kesucian, sehingga sesuatu yang bangkit di atas Padma itu adalah suci sebagaimana Indonesia dan Pancasila yang terletak diatasnya.
Adapun struktur bab yang paling atas yaitu bambu runcing. Bambmu runcing merupakan simbol perlawanan atas penjajahan. Saat itu Bangsa Indonesia berperang tetap memakai stain, mortir, senapan mesin dan senapan semi otomatis, bahkan dengan memakai pesawat.
Namun demikian, bambu runcing ialah simbol atas usaha bangsa yang didasari dari suatu kelemahan untuk melawan Belanda dengan semangat nasionalisme apapun resikonya. Kaprikornus bambu runcing seperti halnya jiwa keberanian dan jiwa revolusi.