Oknum Dokter Di Jombang Dan Istri Keduanya Dilaporkan Polisi, Dituduh Keroyok Istri Ketiga
JOMBANG, -Seorang oknum dokter seorang ahli anestesi di Jombang, dr Husnu Raji’in Sp An (57), dilaporkan ke polisi oleh istri ketiganya, Ninik Pratiwi (41), warga Perumahan Graha Yasmin, Desa Kepuhkembeng, Kecamatan Peterongan. Pasalnya, dr Husnu dituduh melakukan penganiayaan kepada pelapor.
Selain dr Husnu, juga ikut dilaporkan ialah Anjarwati (43), istri kedua sang dokter beserta dua anaknya.
Dalam laporan ke polisi Selasa (15/6/2021) kemudian itu, mereka dituduh melakukan penganiayaan dan pengeroyokan kepada Ninik Pratiwi (pelapor).
Ninik maupun Anjarwati ialah istri siri dari dr Husnu. Sedangkan istri pertamanya, yang dinikah secara resmi, tinggal di Surabaya.
Saat melapor, beberapa bagian badan Ninik masih nampak lebam dan gosong. Ninik membuka lengan baju panjang itu hingga batas lengan. Dia menawarkan lengannya yang lebam membiru.
Menurut Ninik, luka lebam itu bekas dipukul oleh Anjarwati dan dua anaknya, serta suami sirinya, dr Husnu Raji’in.
“Saya dikeroyok di rumah Anjarwati pada Minggu kemarin. Ini lengan saya masih lebam. Ada enam titik di badan saya yang dipukul dan ditendang. Termasuk di bagian punggung, serta kaki sebelah kiri,” kata Ninik sembari memamerkan luka lebam yang dimaksud, Kamis (17/6/2021).
Ninik mengaku, sejak lama dirinya dengan istri kedua dr Husnu terlibat perang hambar. Meski keduanya tinggal di rumah yang berbeda. Puncaknya pada Minggu (13/6/2021) petang, Ninik dan anaknya yang berumur 10 tahun hendak ke rumah sang abang di Desa Pandanwangi, Kecamatan Diwek.
Dia melewati Jl Pattimura Gang III Jombang. Nah, dikala itulah sang anak melihat Husnu berada di rumah Anjrawati, istri keduanya. Ninik tidak eksklusif berhenti, namun tetap bergegas ke tempat tinggal kakaknya.
“Karena anak aku terus menanyakan bapaknya, jadinya aku kembali lagi ke Jl Pattimura. Kebetulan saat itu suami aku hendak masuk rumah. Kami telah dua bulan tidak pernah bertemu. Anak saya ingin berjumpa bapaknya,” kata Ninik berkisah.
Dalam pertemuan itu, Ninik ingin membicarakan persoalan keluarga. Termasuk membahas surat perjanjian kepengasuhan anak. Namun dokter seorang ahli anastesi ini menolak. Husnu tak mau lagi berbincara panjang lebar soal rumah tangga dengan Ninik.
Begitu Husnu masuk rumah, Ninik terus membuntuti. hendak menutup pintu, akan namun ibu dua anak ini menerobos masuk. Suasana damai lantas berganti tegang. Perang lisan tak bisa terelakaan. Husnu terus berdalih. Dia menolak meneken surat perjanjian pengasuhan anak.
Pada dikala berbarengan, istri kedua Husnu, Anjarwati, timbul ke ruang tamu. Suasana makin panas. Apalagi, lanjut Ninik, istri kedua Husnu juga ikut mengolok-olok anak Ninik.
Perang lisan berubah menjading perang fisik. Menurut Ninik, Anjarwati mendorong tubuhnya begitu keras sampai tersungkur ke tanah.
Bahkan tak cuma Anjarwati, kedua anak Anjarwati juga turut menendang serta memukulnya. Bahkan, dr Husnu juga disebut Ninik turut mendorong -dorong Ninik. Alhasil, Ninik pun mengalami luka lebam di lengan, punggung dan pahanya.
“Oleh Mbak Anjarwati, aku didorong hingga terjengkang. Kemudian ‘jleb’ saya ditonjokin, ditendang, dicakar. Suami aku juga ikut menolong mereka mendorong saya. Termasuk dua anak Mbak Anjar juga mengeroyok saya. Keduanya mahasiswi,” kata Anjar.
Keributan di rumah Anjarwati baru mereda saat beberapa tetangga tiba melerai. Perang fisik antara dua madu itu pun berhenti.
“Saya kemudian pulang. Nah, pada Selasa (15/6/2021) aku melaporkan perkara pengeroyokan ini ke Polres Jombang,” kata Ninik sambil memperlihatkan foto surat bukti laporan dari Polres Jombang.
Ninik mengungkapkan, dirinya dan Anjarwati sama-sama berstatus istri siri dari dr Husnu. Ninik sendiri sudah sekitar 14 tahun menikah siri dengan dr Husnu dan menjadi istri ketiga setelah Anjarwati.
Dari akad nikah tersebut mereka dikarunia dua anak. “Yang pertama usia 13 tahun dan kedua usia 10 tahun,” bebernya.
Namun semenjak dua bulan terakhir, Ninik mengaku tidak pernah bertemu dengan suaminya. Husnu tidak pernah lagi tiba ke rumah.
“Padahal umumnya seminggu dua kali ke tempat tinggal. Sejak April, kami tidak lagi berkomunikasi. Tapi saya masih dinafkahi,” kata Ninik.
Dikonfirmasi lewat ponselnya, Anjarwati enggan berkomentar. Lewat pesan WA (WhatsApp), dia cuma menyampaikan belum tahu soal laporan Ninik ke polisi. Dia juga mengatakan belum ada panggilan dari polisi terhadap dirinya.
“Dilaporkan apa? Saya belum ada panggilan apa-apa. Tunggu nanti bila aku sudah ada panggilan polisi, ya,” kata Anjarwati dikala dimintai komentar terkait dirinya dilaporkan oleh Ninik ke polisi.
Sedangkan dr Dokter, dengan tegas membantah tudingan tersebut. Namun demikian, Husnu yang disebut-sebut sebagai salah satu pemilik rumah sakit swasta di Jombang ini tak membantah dirinya memerintahkan Ninik pergi dari rumah di Jl Pattimura pada Minggu petang itu.
“Tidak ada pengeroyokan. Hanya saya suruh pergi. Tapi dia (Ninik) tidak mau. Dia malah mengajak aku, menyeret aku hingga kacamata ini lepas. Untung tidak pecah,” kata Husnu sembari memperlihatkan kacamata yang bertengger di hidungnya.
Husnu juga membantah bila istri keduanya dan dua anaknya mengeroyok Ninik. Menurutnya, yang terjadi cuma tarik-menarik. Bukan pemukulan, bukan penendangan, serta bukan pengeroyokan yang menyebabkan Ninik mengalami luka lebam.
“Luka lebam itu bukan alasannya pukulan. Tapi tarik-mempesona antara keduanya. Ninik itu memakai sepatu hak tinggi, mungkin ia terpeleset. Kalau tidak yakin, ada videonya. Tidak ada pemukulan, tidak ada pengeroyokan,” kata Husnu, terpisah.
Namun demikian, Husnu mengaku dirinya sudah dua bulan tidak pernah ke rumah Ninik. Bahkan ketika idul fitri, keduanya juga tidak berjumpa . Akan tetapi Husnu tetap memberikan nafkah berkala tiap bulan, termasuk menawarkan duit untuk dua anaknya guna keperluan sekolah.
“Nah, maunya Ninik itu saya disuruh mengasuh anak setiap hari Selasa dan Jumat. Makanya saya disodori surat kesepakatanhak pengasuhan anak. Tapi itu tidak mungkin. Bukannya aku tidak mau, aku tidak ada waktu,” katanya.
Terlepas dari itu semua, Husnu siap jikalau diundang Polres Jombang terkait laporan istri sirinya itu. “Kalau memang diundang polisi, saya siap,” lanjutnya.
Kasat Reskrim Polres Jombang AKP Teguh Setiawan membenarkan adanya laporan dari Ninik. Laporan itu, katanya, masuk pada Selasa (15/6/2021).
Namun Teguh enggan berkomentar panjang perihal laporan tersebut. Dia hanya mengatakan kedua belah pihak belum dimintai keterangan. “Belum kita panggil. Penyidiknya masih cuti,” pungkasnya.