Pelaksanaan Ptm Di Jember Masih Dikaji, Pertimbangkan Naiknya Angka Covid-19
JEMBER, -Rencana Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di lembaga-lembaga pendidikan level Sekolah Dasar dan SMP di Kabupaten Jember masih akan dikerjakan kajian dan mempersiapkan regulasi yang tepat.
Ini mengingat terjadinya kenaikan angka penyebaran perkara gres Virus Covid-19 di Kabupaten Jember.
Plt Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Jember Bambang Hariono menyampaikan, akan memastikan regulasi yang sempurna dan menanti persetujuan dari Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Jember. Dalam hal ini Bupati Jember Hendy Siswanto.
“Sementara kami akan koordinasikan (lagi) dan siapkan betul untuk (kesiapan) sekolah terkait PTM itu,” kata Bambang dikala dikonfirmasi di Gedung DPRD Jember, Selasa (22/6/2021).
Kesiapan dan mekanisme dari penerapan PTM itu, kata Bambang, kemarin telah dilaksanakan di sekolah-sekolah tingkat SD dan SMP. Yakni dalam bentuk simulasi.
“Sekarang masih ada hanya simulasi. Rencananya PTM itu, kan dikala tahun ajaran baru bulan Juli (depan), bukan kemarin itu. Tapi masih pertimbangan (mengingat angka perkara baru Covid-19 mulai meningkat saat ini),” katanya.
Sehingga masih akan dijalankan banyak pembahasan tentang konsep PTM seperti apa yang sempurna untuk dijalankan.
“Paling tidak kalau mesti PTM (sesuai regulasi permulaan), pemenuhan cuma 50 persen (untuk setiap rombongan berguru). Tapi masih kita cari regulasinya yang sempurna,” ucapnya.
“Agar jangan sampai jadi problem (dengan penerapan PTM nantinya),” lanjut Bambang.
Sebagai langkah antisipasi dengan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 bagi tenaga pengajar, kata Bambang, vaksinasi telah 95 persen, dari total kurang lebih 9000 lebih guru di Jember.
“Contohnya, dikala kami (ikut) mendampingi Pak Bupati meninjau di SMPN 1 Kencong, dari 56 guru cuma 2 orang yang belum vaksin, karena hamil dan tekanan darah rendah,” ujarnya.
“Terkait target pemenuhan 100 persen masih kami terus kerjakan,” sambungnya.
Bambang juga menambahkan, dari simulasi PTM yang sudah dikerjakan beberapa waktu lalu di sekolah-sekolah, Dispendik Jember juga melaksanakan evaluasi.
“Terkait evaluasi itu ada, tapi evaluasinya terkait fasilitas prasarana saja yang belum lengkap (untuk pelaksanaan Prokes Covid-19). Nanti dilengkapi. Contohnya, soal wastafel, bila ada yang kurang dan belum ada, nanti mampu melalui BOS,” pungkasnya.