Pelesiran Di Jember, Bersenang-Senang Di Taman Kitiran
JEMBER, – Ribuan kitiran aneka warna yang berputar terhembus angin dijamin akan memanjakan mata Anda dikala berpelesiran ke Jember.
Tidak kurang dari 4.000 kitiran terpasang di Taman Kitiran di Dira Park Kencong, Kabupaten Jember yang hamparannya mencapai 4500 meter persegi itu.
Wahana rekreasi baru itu sengaja dibentuk pengelola wisata, untuk alternatif rekreasi yang menarik dan menyehatkan. Apalagi di dikala Pandemi Covid-19 saat ini.
Pasalnya lokasi wisata itu berada di daerah terbuka, yang berdekatan pribadi dengan areal persawahan. Didukung juga dengan lokasinya yang luas.
“Adanya ajakan wahana gres di lokasi rekreasi kami (Dira Park Kencong), yang menginisiasi adanya Taman Kitiran ini. Ide awalnya itu mau membuat lokasi rekreasi edukasi pertanian menanam padi. Tapi alasannya ada kendala tertentu, timbul wangsit menciptakan Taman Kitiran ini,” kata Manager Area Dira Park Kencong Dian Pertiwi ketika dikonfirmasi sejumlah wartawan, Minggu (27/12/2020) siang.
Lokasi wahana rekreasi Taman Kitiran itu, berada satu komplek dengan lokasi bak renang Dira Park Kencong.
“Untuk lokasinya berada di paling belakang Dira Park Kencong, satu komplek dengan area bak renang. Kemudian untuk lokasi taman ini, pembuatannya terbilang ngebut. Kurang lebih dua mingguan,” katanya.
Untuk masuk ke lokasi wahana rekreasi Taman Kitiran, biaya yang dikeluarkan terbilang murah. Pengunjung cukup merogoh kocek Rp 15 ribu, yang ongkos itu sekaligus tergolong mampu berenang di lokasi wisata kolam renang.
“Biaya masuknya cukup Rp 15 ribu saja. Kaprikornus pengunjung tinggal masuk berenang, sekaligus mampir di Taman Kitiran untuk berfoto atau juga mampir di kantin kuliner khas jawa yang ada di lokasi yang serupa,” katanya.
Untuk wahana wisata Taman Kitiran itu, lanjut Dian, pertama kalinya ada di wilayah Karesidenan Besuki. “Mungkin di kawasan lain sudah ada. Tetapi setahu kami, wahana ini pertama kali ada di kawasan Karesidenan Besuki,” ucapnya.
Dian juga menerangkan, untuk jumlah kincir angin yang dibuat juga dengan berbagai macam warnanya. Dengan Total kurang lebih ada 4000 kitiran.
“Yang cara membuatnya itu sederhana, ingat dikala sekolah SD dulu. Yakni membuat tugas prakarya kincir angin dari kertas. Tapi untuk taman kitiran ini, bahannya dari plastik mika tebal yang lazimnya dibuat map itu. Kaprikornus tahan air, juga tidak mudah robek,” ungkapnya.
Saat berada di lokais Taman kitiran ini, hadirin semakin dimanjakan dengan pemandangan indah, dan instagramable banget.
Karena dikala ribuan kincir angin itu berputar terkena hembusan angin. Seakan berada di taman bunga yang bermekaran dengan pancaran warna warni.
“Dengan warnanya yang beragam, gradasi warnanya cocok buat yang suka selfie (swafoto, red), jadi pas untuk diupload (unggah, red) di media umum. Hasil fotonya pun kata para pengunjung cantik,” tuturnya.
Dian juga menambahkan, tetapi lokasi rekreasi itu, juga tidak lupa tetap menerapkan protokol kesehatan bagi para pengunjungnya.
Karena pada kurun pandemi Covid-19 saat ini, sesuai ajuan pemerintah untuk tetap waspada dengan ancaman penyebaran Virus Corona itu.
“Namun pengunjung kami rasa tidak perlu cemas. Selama tetap menerapkan 3M, wahana rekreasi Taman Kitiran, terbilang kondusif. Karena berada di ruang terbuka, udaranya bersih bersahabat areal persawahan. Juga terkena sinar matahari eksklusif untuk berjemur,” ucapnya.
“Namun bagi hadirin, kami tetap menerapkan protokol kesehatan. Karena ketika masuk lokasi, mesti melalui bilik disinfektan, bermasker, dan diukur suhu tubuhnya maksimal 37 derajat,” pungkasnya.
Sementara itu salah seorang pengunjung Taman Kitiran, Sulistyo Utomo mengatakan. Dirinya mengenali adanya wahana wisata Taman Kitiran itu, berawal dari unggahan status dan foto di media umum Facebook.
“Karena penasaran, aku dan istri berkunjung ke sana. Ternyata memang lokasinya anggun dan menawan. Apalagi kami yakini aman dari Covid-19. Karena berada di ruang terbuka dan terkena terik panas matahari,” ujar warga Kecamatan Gumukmas ini.
Dengan adanya wahana rekreasi Taman Kitiran itu, kata pria yang akrab dipanggil Sulis ini, dirinya tidak perlu pergi jauh untuk menuju lokasi rekreasi yang menarik.
“Karena di Jember telah ada, dan aku yakin Jember ke depan akan banyak meningkat lokasi-lokasi wisata gres,” tuturnya.