Pemkab Jombang Dorong Umkm Untuk Naik Kelas
JOMBANG, – Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) menggelar Business Gathering secara terbatas di Pendopo Pemkab Jombang, pada Rabu (24/3/2021) pagi.
Kegiatan bertema ‘Menjalin Kemitraan Dunia Usaha Untuk Meningkatkan UMKM Naik Kelas’ itu digelar dalam rangka fasilitasi koordinasi dunia perjuangan.
Agenda Temu Usaha dan Business Gathering yang dibuka oleh Bupati Jombang Mundjidah Wahab ini dihadiri Sekdakab Jombang, Wakil Rektor UNAIR, Pemimpin Cabang Bank Jatim Jombang, Staf Ahli, Asisten, Kepala OPD, para Pimpinan Perusahaan di Kabupaten Jombang.
Rangkaian kegiata diawali dengan penandatanganan perjanjian kerjasama antara DPM PTSP dengan PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur (Bank Jatim) Cabang Jombang ihwal fasilitasi pembayaran retribusi IMB secara non tunai lewat Virtual Account, MoU antara pebisnis durian dengan Universitas Airlangga dalam bidang observasi dan pengembangan varietas Durian Wonosalam.
“Hal ini selaras dengan kebijakan pemerintah yang dituangkan dalam Undang-undang nomor 11 tahun 2020 wacana cipta kerja bahwa pengembangan investasi yang melibatkan antara usaha besar dan usaha kecil menengah dibutuhkan adanya koordinasi yang bisa mengangkat UMKM supaya naik kelas dan saling menguntungkan,” kata Bupati Jombang Mundjidah Wahab dalam sambutannya.
Mundjidah memberikan, dengan adanya kegiatan Business Gathering akan membuka kesempatan bagi pengusaha besar dan usaha kecil menengah.
Harapannya, lanjut dia, semoga UKM mampu berdikari dan mampu berkomunikasi atau menjalin hubungan kerjasama kemitraan, sehingga pengaruh globalisasi ekonomi dunia tidak akan memiliki pengaruh negatif kepada perkembangan UMKM di Kabupaten Jombang.
“Saya berharap kepada para pebisnis toko modern yang ada di Kabupaten Jombang bisa memfasilitasi UMKM Kabupaten Jombang untuk mampu berkembang berhubungan dan tumbuh lebih baik. Meskipun selama ini UMKM Kabupaten Jombang telah bisa memproduksi produk-produk yang beragam dan berkualitas dan didukung sumber daya sarana dan prasarana yang mencukupi, tetapi di lain pihak UMKM kita masih membutuhkan pengembangan, penjualan dan permodalan, versi dan masih minimnya branded,” terang Mundjidah.
Berdasarkan realita persoalan UMKM yang ada di Kabupaten Jombang maka perlu adanya tugas aktif dan kepedulian semua pihak dalam rangka menumbuhkembangkan UMKM di Kabupaten Jombang.
Misalnya peran pemerintah di dalam mempekerjakan UMKM dengan acara-acara kegiatannya, pihak swasta dengan CSR dan kemitraan, perbankan, dengan permodalannya dan perguruan tinggi tinggi dengan analisis dan kajiannya.
“Semua komponen elemen kekuatan yang ada di Kabupaten Jombang kalau memperlihatkan bantuan faktual kepada kemajuan UMKM, maka saya yakin eksistensi UMKM Kabupaten Jombang akan menjadi UMKM yang kuat mandiri dan bisa menjalin kerjasama yang baik dengan pebisnis sehingga mampu memajukan kelas dari yang mikro menjadi besar sehingga UMKM di Kabupaten Jombang semakin besar lengan berkuasa dan bisa berkompetisi di pasar global dengan mengembangkan kemakmuran UMKM,” tandas Mundjidah.
Sementara dalam potensi itu Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Jombang, Ilham Hero Koentjoro melaporkan, bahwa iklim investasi di Kabupaten Jombang tetap tersadar dan tetap baik dimasa pandemi ini.
Hal itu, katanya, terbukti dengan sasaran investasi yang ditargetkan dari 1,5 Trilyun berkembangmenjadi 2,6 Trilyun. PAD yang ditargetkan 2 M, meningkat menjadi 3,3 M.
“Dengan adanya Temu Usaha dan Business Gathering ini diperlukan terjalin kemitraan UMKM dan iklim usaha yang faktual dan kondusif, sehingga apa yang menjadi visi misi Kabupaten Jombang akan tercapai,” pungkasnya.