-->

Pendonor Darah Menurun Di Masa Pandemi, Ini Terobosan Udd Pmi Nganjuk

NGANJUK, -Selama pandemi, jumlah pendonor darah di Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Nganjuk menurun.


Menyikapi itu, UDD PMI Nganjuk melaksanakan berbagai cara. Bahkan, hingga minta Donor Pengganti (DP) ke setiap saudara yang sakit.


Plt Kepala UDD PMI Nganjuk Dr Bambang Eko Suharto menerangkan, secara biasa memang di masa pandemi ini keperluan darah menjadi kelihatan butuh banyak. Hal tersebut sebab pendonornya berkurang sehabis proses vaksinasi.


Awalnya dulu, sebut Bambang, ada syarat donor darah bagi akseptor Vaksin Covid-19. Aturan pada bulan Januari selesai di tahun 2021, pendonor yang sudah disuntik vaksin kedua atau terakhir itu harus menunggu 30 hari lebih.


Sehingga hal itu mengakibatkan penurunan bagi pendonor darah. Kemudian pada bulan Maret dan April ini bertepatan memasuki puasa Ramadhan.


“Mestinya ia (pendonor) mampu donor darah saat itu, kan harus ditunda, mempunyai arti kan berkurang,” ujar Bambang Eko Suharto, Selasa (22/06/2021)


Lebih lanjut, Bambang menerangkan, setelah ada hukum 30 tersebut. Akhirnya ada hukum yang dikoreksi, yaitu paling cepat menjadi sekitar 20 hari.


Tapi, sebut Bambang, UDD PMI Nganjuk meyikapi penuruan pendonor darah ini dengan beberapa cara. Ia menyelenggarakan jemput pendonor ke Desa dengan Unit Mobil (MU).


Kemudian, MU ditempatkan khusus ke daerah Kecamatan Kertosono dan Kelurahan Warujayeng di Kecamatan Tanjunganom.


“Itu upaya untuk menangani menurunya pendonor, luamayan itu, ternyata juga banyak orang yang melakukan donor darah,”ungkapnya


Dalam hal ini, menurut Bambang, bahwa orang yang belum pernah menerima vaksin dan sudah menerima vaksin tetap di jaring menjadi pendonor.


Bahkan untuk menyikapi penurunan, UDD PMI Nganjuk sampai mengaktifkan pendonor pengganti ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Nganjuk dan Kertosono.


Lanjut Bambang, sempat terjadi kenaikan keperluan stok darah sesudah lebaran Idul Fitri Tahun 2021. Sehingga banyak menggunakan pendonor pengganti.


“Kita mengaktifkan pendonor tunggal itu, dia menawarkan pendonor dari saudara-saudranya,”pungkasnya


Sebenarnya, setiap pendonor ini belum pasti bersedia diambil darahnya. Sehingga dalam hal ini, sistem dari fasilitas ruang pengambil darah donor (Aftap) milik UDD PMI Nganjuk ini cukup mewakili ketika itu.


Kepada penduduk , Bambang menghimbau, selagi secara medis maupun kesehatanya memenui syarat. Ia mempersilahkan untuk mendonorkan darah.


Karena baginya, satu tetes darah ini menyelamatkan nyawa orang lain. Kemudian, satu-satunya zat yang tidak bisa ada tiruanya itu adalah darah.


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel