Pengbisnis Sukar Penuhi Thr Alasannya Pandemi, Wabup Jember Siapkan Taktik Khusus
JEMBER, -Masa Pandemi Covid-19 telah berlangsung selama lebih dari setahun menimbulkan perusahaan swasta di berbagai sektor terdampak. Akibatnya lanjutannya, pelaku perjuangan sulit memenuhi tunjangan hari raya (THR) bagi karyawannya.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jember Teguh Soeprajitno mengatakan, di abad idul fitri ini, dirinya mengaku kesusahan untuk menyanggupi kebutuhan THR.
Pemilik usaha perhotelan dan bar itu berdalih, di masa pemerintah menerapkan aturan larangan mudik ataupun penerapan protokol kesehatan (Prokes) Covid-19, maka roda perekonomian terdampak.
“Kami menyadari hukum dan kebijakan pemerintah. Tapi sedapatnya ada solusi-solusi yang cepat dan baik. Tidak cuma lalu hanya larangan-larangan saja. Apa yang saya rasakan ini, saya percaya juga dinikmati para pelaku perjuangan yang lain,” kata Teguh di tempat usahanya Kafelangit, Senin (19/4/2021).
Ia mengatakan, dampak pandemi Covid-19 menawarkan imbas secara ekonomi. Tapi penyelesaian tepat mestinya dilaksanakan untuk menawarkan rasa damai.
“Termasuk upaya vaksin cobalah lebih singkat stoknya. Bagaimana caranya bergerak ekonomi ini. Kalau hanya larangan, dan tidak solutif,” katanya.
“Soal vaksin kita di perhotelan dan restoran telah lengkap vaksin dua kali. Tapi bagaimana caranya menawarkan rasa tenang dan tenteram. Tidak kemudian larangan pulang kampung, tapi mempunyai efek tidak baik,” sambungnya.
Dengan problem ekonomi yang dihadapi perusahaan di bidang perhotelan, ataupun bentuk perjuangan yang lain. Bagaimana kemudian memperlihatkan THR bagi masyarakat Jember.
“Soal THR juga menjadi kesusahan dan tidak dapat dipenuhi. Karena bagaimana? ekonomi tidak jalan, pemasukan ke mana,” tukasnya
“Atau jika mungkin bisalah dikelola semoga masyarakat mampu keluar rumah, tetapi tetap menerapkan prokes. Jangan cuma melarang saja. Mohon dan cita-cita ada win-win solution. Apalagi dampaknya tidak cuma kami, tapi sejumlah toko oleh-oleh atau daerah wisata juga terdampak,” tandasnya.
Menanggapi hal ini, khususnya terkait THR, Wakil Bupati Jember Muhammad Balya Firjaun Barlaman, akan melaksanakan pembahasan terkait bagaimana mekanisme bantuan THR terhadap para tenaga kerja.
“Untuk soal THR kita bicarakan lebih lanjut seni manajemen atau skemanya seperti apa, apakah lewat CSR. Teknisnya untuk ASN atau kepedulian perusahaan,” kata Gus Firjaun, sapaan akrabnya, di DPRD Jember.
Namun demikian kata Gus Firjaun, perhatian perusahaan ini yang penting. “Saya kira tugas perusahaan-perusahaan kepada sosial masyarakat yang ada di Jember,” ungkapnya.
“Tapi nanti akan coba kita diskusikan lebih lanjut. Tentunya bersama OPD yang berhubungan. Yakni dengan Dinas Ketenagakerjaan Jember,” pungkasnya.