-->

Penjelasan Penis Terjepit Ketika Setubuh Dan Cara Mengatasinya

SURABAYA, – Penis terjepit ketika bersetubuh, orang sering mengatakannya gancet, merupakan fenomena seks yang barangkali masih pro kontra dan menjadi ‘hantu’ bagi banyak orang.


Banyak orang berpandangan, gancet ketika bersetubuh yaitu eksekusi dari sikap mesum. Benarkah demikian? Bagaimana medis menjelaskan kondisi tersebut.


AloDokter melansir, kasus gancet sangat jarang terjadi. Hanya ada beberapa perkara yang sempat dilaporkan di dunia medis. Dua di antaranya yang dilaporkan pernah terjadi yakni pada tahun 1870 dan 1872.


Kejadian pertama melibatkan pasangan muda yang gres menjalani enam bulan kurun akad nikah. Ketika mereka berafiliasi seksual, terjadi kontraksi vagina yang berpengaruh sampai otot vagina kejang. Bagi pria, keadaan tersebut membuat penis tidak dapat dikeluarkan dari vagina dan turut merasakan nyeri.


Kasus kedua terjadi pada tahun 1872, melibatkan pasangan yang telah menikah selama setahun. Sebelumnya, pasangan tersebut memiliki hubungan seksual yang wajar , namun lalu abnormalitas gancet terjadi, adalah terjepitnya penis di dalam leher vagina. Meski begitu, lama-kelamaan ketika ketegangan berkurang, penis bisa dikeluarkan dengan sendirinya.


Pada tahun 1979, British Medical Journal pernah menerbitkan ulasan, di mana mereka mengutip dua hebat ginekologi kala ke-19 yang mengklaim pernah mengatasi masalah penis captivus.


Tahun selanjutnya, sebuah jurnal medis menerbitkan balasan dari seorang pembaca yang mengaku sebagai saksi mata dikala ada pasangan yang dibawa ke tempat tinggal sakit setempat alasannya mengalami gancet .


Pada tahun 2016, terusan televisi Kenya juga memberitakan adanya pasangan yang dibawa ke dukun lokal sehabis mengalami hal yang serupa.


Gancet


Kasus yang sudah sebut di atas menurut AloDokter bisa menjadi bukti bahwa penis captivus mampu terjadi. Pada dasarnya, penis terjepit akhir kontraksi vagina menjepit penis yang sedang mengalami ereksi.


Ketika ereksi perlahan-lahan berkurang, maka penis mampu dikeluarkan. Meski masih ada faktor-aspek lain yang menjadi pemicunya, misalnya sebab aksesori yang dikenakan pada organ intim.


Penis Captivus dan Vaginismus


Penis captivus atau gancet sering dikaitkan dengan vaginismus. Padahal, kondisi ini berbeda. Vaginismus yakni keadaan dikala otot vagina mengalami kejang pada saat dimasuki sesuatu, contohnya penis, sehingga sulit dijalankan penetrasi. Sementara itu pada kondisi penis captivus, penis justru terperangkap di dalam vagina dan tidak bisa keluar.


Vaginismus kemungkinan ada kaitannya dengan rasa takut atau cemas dikala akan berafiliasi seks. Para jago medis pun belum menerima bukti berpengaruh perihal penyebab penyakit ini.


Untuk kondisi vaginismus, wanita yang mengalaminya dapat berlatih untuk mengendalikan otot di sekitar vagina. Salah satu caranya ialah dengan rutin melaksanakan senam Kegel.


Mengatasi gancet 


Mengingat penis captivus mampu saja terjadi pada siapapun, maka beberapa cara di bawah ini bisa dilaksanakan sebelum memutuskan untuk meminta pinjaman medis, yaitu:


1. Hindari panik dan tetap tenang. Panik justru menciptakan penis kian terjepit dan mengakibatkan rasa sakit atau ketidaknyamanan bertambah.


2. Menenangkan diri masing-masing dengan mempesona napas panjang selama beberapa kali. Hal ini dimaksudkan biar otot-otot juga turut rileks dan perlahan organ kelamin yang saling melekat terlepas.


3. Jangan melakukan apa pun yang mampu menyakiti diri dan pasangan selama hal itu terjadi. Misalnya memaksa menawan kelamin atau menggunakan pelumas agar kelamin bisa terlepas, sebab hal tersebut tidak akan menanggulangi kondisi ini.


4. Jika sesudah beberapa menit masih menemui jalan buntu alias belum terlepas juga, maka secepatnya hubungi layanan medis dar Dokter mungkin dapat menyuntikkan penenang otot pada Anda dan pasangan untuk menolong meringankan kontraksi.


5. Jika insiden tersebut terulang lagi, secepatnya konsultasikan ke dokter untuk dilakukan pemeriksaan lanjutan terkait dengan penyebabnya, mulai dari vaginismus atau dilema aliran darah pada organ seksual.


 


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel