Penyakit Jangkrik Yang Mesti Diwaspadai Oleh Para Peternak
Ternak jangkrik juga tidak selalu mulus begitu saja. Banyak jenis penyakit jangkrik yang juga siap untuk mengintai. Penyakit jangkrik ini kapan saja bisa menyerang dan karenanya akan merugikan kita selaku peternak jangkrik itu sendiri. Sehingga sebagai peternak kita mesti perlu berhati-hati terhadap beberapa jenis penyakit jangkrik yang siap menyerang peternakan jangkrik.
Biasanya penyakit jagkrik ini akan mulai menyerang ketika jangkrik masih berusia kurang dari 15 hari. Pada umur inilah jangkrik sangat rentan kepada serangan penyakit. Faktor yang menghipnotis pastinya yaitu daya tahan tubuh jangkrik itu sendiri yang masih kurang baik dan rentan terpapar penyakit. Perlu dimengerti bahwa penyakit jangkrik ini bisa berasal dari virus maupun kuman. Dan umumnya aspek utama dari penyakit jangkrik ini adalah kepadatan dikala beternak jangkrik itu sendiri.
Penyakit Jangkrik Yang Harus Di Waspadai Oleh Para Peternak
1. Jangkrik Mencret
Penyakit jangkrik yang mesti diwaspadai oleh para peternak yang pertama yakni jangkrik mencret. Penyakit jangkrik yang satu ini sungguh biasa terjadi ketika jangkrik berumur 15 hari. Penyebabnya yaitu para peternak terlalu banyak memberikan pakan hijauan yang mengandung banyak klorofil. Sedangkan pakan yang biasanya menjadi pemicu penyakit jangkrik mencret ialah sawi hijau dan kangkung.
Gejala klinis penyakit jangkrik mencret yaitu jangkrik mengeluarkan kotoran cair berwarna hijau. Kotoran jenis ini lazimnya banyak melekat pada dinding box atau sangkar jangkrik. Penyakit jangkrik mencret dapat menimbulkan jangkrik menjadi lemas, sulit berubah kulit dan bahkan pada ajal jangkrik itu sendiri.
2. Jangkrik Lemas Dan Tidak Mau Makan
Penyakit jangkrik yang kedua yakni lemas dan tidak mau makan. Penyakit ini tampakdengan ditandainya gerakan jangkrik yang sudah tidak lincah lagi. Jangkrik akan terlihat seperti lemas dan tidak banyak bergerak. Selain itu, jangkrik juga mengalami penurunan nafsu akan. Penyebab penyakit jangkrik lemas dan malas makan ssebenarnya terketak pada kandang atau box yang kita gunakan. Biasanya suhu atau kelembaban sangkar tidak tersadar dengan baik. Sehingga jangkrik senantiasa menerima udara acuh taacuh. Jika keadaan ini terjadi terus menerus, maka penguapan kadar air dalam tubuh jangkrik akan menyusut bahkan sama sekali tidak ada. Sehingga bagian jangkrik akan mengandung banyak air yang menjadikannya malas untuk bergerak. Kelembaban yang tidak tersadar ini juga akan menimbulkan jangkrik lebih sulit dalam kegiatan berkala berubah kulitnya.
3. Jangkrik Mendadak Mati
Penyakit jangkrik yang berikutnya dan sering di jumpai oleh para peternak jangkrik yaitu jangkrik sering mati mendadak. Penyebab penyakit jangkrik mati secara tiba-tiba ini sebenarnya alasannya dampak pakan yang tercampur dengan pestisida. Sehingga jangkrik tersebut bisa dikatakan keracunan materi kimia. Biasanya para peternak sering lalai dalam menawarkan pakan tanpa melakukan pencucian terlebih dahulu. Sehingga pakan yang masih tercemar pestisida dikonsumsi pribadi oleh jangkrik. Maka yang terjadi pasti ajal mendadak pada jangkrik itu sendiri bahkan mampu menjadi maut masal yang hendak merugikan perjuangan ternak jangkrik milik anda.
4. Jangkrik Mati Pada Umur 10 Hari
Penyakit jangkrik yang harus diwaspadai oleh para peternak yang terakhir adalah jangkrik sering mati pada umur 10 hari. Biasanya pada umur ini banyak didapatkan jangkrik yang mati pada bagian dasar box atau kandang. Jangkrik tersebut awalnya terlihat lemas dan kejang-kejang hingga hasilnya mati. Penyebabnya ialah keadaan kelembaban kandang yang kurang terjaga. Sehingga udara hambar membuat jangkrik sulit untuk berubah kulit yang balasannya akan mati secara perlahan.
Itulah penyakit jangkrik yang harus diwaspadai oleh para peternak. Sebagian besar penyebabnya yaitu kondisi kandang yang kurang baik. Oleh alasannya itu senantiasa jaga kebersihan kandang jangkrik anda. Dan jangan lupa menawarkan pakan yang terbebas dari materi kimia.