-->

Protes Jalan Rusak, Warga Jember Tanam Puluhan Pohon Pisang Di Jalan Berlubang

JEMBER, -Sekitar 200 warga, personel dari Barisan Ansor Serbaguna (Banser) dan Gerakan Pemuda (GP) Ansor Cabang Kencong menanam batang pohon pisang pada lubang-lubang di jalan yang menghubungkan Kecamatan Kencong-Kecamatan Tanggul, Minggu (22/11/2020).


Aksi itu sebagai bentuk protes dan kritikan kepada Pemkab Jember. Pasalnya semenjak 2015 sampai saat ini tidak ada perhatian terhadap rusaknya jalanan tersebut.


Padahal jalan sepanjang kurang lebih 25 Km itu banyak dilalui masyarakat dan juga sungguh sering terjadi kecelakaan yang terjadi.


Selain di lokasi tersebut, berdasarkan Ketua GP Ansor cabang Kencong Agus Nur Yasin, masih ada 2 titik yang lain dari jalanan berlubang itu yang juga akan dilaksanakan aksi yang serupa.


“Selain di sini (jalan raya jurusan Kencong Tanggul dan Wringin agung Kecamatan Jombang), juga ada di Jalanan Kecamatan Kencong, dan Mojosari Kecamatan Puger,” kata Nur Yasin disela aksinya.


Lanjut Nur Yasin, pihaknya bareng warga terpaksa melalukan agresi penanaman pohoj pisang di jalanan berlubang itu, karena supaya ada perhatian dari pemerintah daerah untuk secepatnya mengamati.


“Setidaknya batang pohon ini, semoga masyarakat lebih awas dan hati-hati. Karena juga sering kecelakaan di jalanan gara-gara lubang ini,” ujarnya.


Pihaknya berharap, agresi yang dikerjakan dapat menjadi perhatian. Setidaknya agar ada solusi, apakah kemudian akan diperbaiki atau langkah aktual dalam bentuk lain.


“Kami berharap di kawasan barat ini juga diperhatikan, karena juga bab dari Kabupaten Jember,” katanya.


Pantauan di lokasi agresi, tidak semua jalanan berlubang ditanami batang pohon tersebut. Hanya yang tampaklubang besar saja.


Sementara sisanya diuruk dengan pasir, minimal memberikan rasa aman kalau dilalui kendaraan dan lebih waspada.


Warga setempat, Ema menyampaikan, jalanan berlubang di wilayahnya itu telah terjadi sejak bertahun-tahun kemudian.


“Bahkan insiden kecelakaan gara-gara lubang jalan ini sering terjadi. Kami sudah lapor ke perangkat desa lokal. Tapi hanya dikatakan masih pengajuan perbaikan. Lah mau hingga kapan,” tukasnya.


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel