-->

Ptm Pakai Metode Shift, Disdik Jombang Tentukan Semua Sekolah Siap

JOMBANG, -Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jombang memastikan seluruh sekolah, baik SD maupun SMP di wilayah setempat siap menggelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM), yang planning dilaksanakan mulai 6 April 2021.


Hanya saja, PTM itu akan dilakukan dengan metode shifting atau bergantian. Yakni dua kali shift. Siswa dalam satu kelas itu akan dibagi menjadi dua, sebagain masuk di jam atau shift pertama (pagi) kemudian sebagian lagi akan masuk di jam kedua atau shift siang.


Hal ini diungkapkan oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jombang, Agus Purnomo, usai meninjau kesiapan PTM di dua sekolah, ialah SMP Negeri 1 Tembelang dan SMP Negeri 2 Ploso, Rabu, (24/3/2021).


“Belajar tatap wajah insyaAllah tanggal 6 April akan betul-betul terlaksana, aku cek kesiapannya walaupun toh dari sisi kesiapan sudah dicek oleh masing-masing sekolah, ini tadi telah saya pastika dua sekolah yang saya cek telah sungguh siap,” ungkapnya.


Selain fasilitas prasarana, ada 17 instrumen yang wajib dipenuhi setiap sekolah untuk membuka sekolah tatap muka itu. Termasuk pembelajaran kurikulum dan shifting.


“Sarpras mulai dari wastafel dan termogun (prokes), dan tidak kalah pentingnya dengan shifting, ini ada dua kali, mulai pagi jam 07.00-10.00 wib dan siang mulai 10.50 – 02.00 wib,” imbuhnya.


Menurut Agus, metode pergantian atau shifting ini harus betul-betul disiapkan secara matang di kelas. Setiap siswa akan menempati satu bangku lengkap dengan nomor penerima/siswa. Jaraknya, setiap kursi sekitar 1,5 meter.


“Kaprikornus satu bangku ya ditempati siswa itu saja, pagi ada kursinya sendiri siang ada sendiri, kursi dipecah jadi dua dan dikasih tulisa shift pagi dan shift siang lengkap dengan nomor siswanya,” tandasnya.


Agus Purnomo belum bisa memastikan sampai kapan tata cara shifting ini akan dikerjakan. Sebab, dikala ini suasana pandemi covid-19 masih terus terjadi. Hanya saja ia mengimbau kepada semua orang renta dan wali muri agar menyempatkan waktu mengirim jemput anak-anaknya. Hal ini untuk menyingkir dari kesempatanpenyebaran virus corona.


“Kita lihat kemajuan sebab masih periode pandemi covid-19 dan kami imbau supaya para wali murid betul-betul memantau anak-anaknya kalau perlu diantar jemput,” pungkasnya.


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel