Rs Referensi Covid-19 Di Kabupaten Mojokerto Penuh, Tambah Bed Dan Nakes
MOJOKERTO, – Kasus Covid-19 di Kabupaten Mojokerto terus meningkat. Hal ini berimbas ketersediaan bed Rumah Sakit (RS) acuan Covid-19 dan kelemahan tenaga kesehatan (nakes).
Seperti RS Umum Daerah (RSUD) Prof dr Soekandar Mojokerto, Bed Occupancy Ratio (BOR)-nya sudah 100 persen. Sehingga pihak RS tersebut diminta Pemerintah Kabupaten Mojokerto memperbesar bed atau tempat tidur pasien.
Direktur RSUD Prof dr Soekandar, dr Djalu Naskutub menyampaikan, dikala ini jumlah pasien sebanyaak 68 orang berada di ruangan biasa, 6 orang di ICU, 2 anak dibawah 17 tahun 2, dan 1 bayi yang diposisikan diruangan khusus.
“Kalau kemarin bed-nya penuh, memang 68 (pasien). Untuk kini masih sarat . Kita diminta untuk nambah,” kata Direktur RSUD Prof. dr Soekandar, dr Djalu Naskutub, Selasa (29/06/2021).
Untuk menanggulangi overload, dalam minggu ini direncanakan penambahan menjadi 100 kawasan tidur (TT) yang akan ditaruh di ruangan lantai 3 RS tersebut.
“Dalam ahad ini akan memperbesar menjadi 100 TT. Hari ini di bantu BPBD untuk masang tenda yang diperuntuk pasien Covid-19,” kata Djalu.
Djalu menyebut akan menambahkan jumlah nakes untuk mengatantisipasi agar tidak kewalahan bila nantinya pasien tiba-tiba membludak.
“Sekarang kita masih proses penambahan nakes untuk perawat, sudah dibuka registrasi,” ungkapnya.
Sekertaris Dinas kesehatan Kabupaten Mojokerto, dr Ulum Rokhmawan menyampaikan, sudah melaksanakan rapat koordinasi dan evaluasi dengan instasi terkait kalau nanti terjadi lonjakan di RS akan dipersiapkan Puskesmas di Kecamatan dan beberapa Puskemas yang gunakan rawat inap.
“Puskesmas yang dahulu dipersiapkan untuk rawat inap akan di fungsikan kembali selaku tempat perawatan. Dan juga semua desa diminta untuk bersiap untuk menyediakan tempat isolasi,” tandasnya.
Menurut dr Ulum, sejauh ini pasien Covid-19 di Kabupaten Mojokerto memang mengalami lonjakan. Akan namun tidak sampai membuat bingung-gulana dari sisi penanganan.
“Alhamdulillah tidak hingga menciptakan bingung gulana, lonjakan memang iya. Dalam hal ini penanganan pasien Covid-19 di beberapa daerah akomodasi kesehatan hingga dengan pasca perawatan tidak ada dilema,” ungkapnya.
Terpisah, Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati dalam siaran pers tertulisnya mengatakan, Pemkab berusaha secara optimal untuk menanggulangi pandemi ini. Kekurangan yang mungkin terjadi, akan terus diperbaiki.
“Saya mohon bantuan masyarakat, untuk bahu-membahu melawan Covid-19 dengan rajin menaati prokes 5 M,” katanya.
Bupati juga menjelaskan tindakan pemetaan Satgas Covid-19 Kabupaten Mojokerto dalam penanganan pasien aktual. Yakni, berupaya mengendalikan ketersediaan BOR RS dan OTG bisa isolasi mandiri di rumah dengan catatan memenuhi syarat dan terus dipantau tim satgas.
“Gejala ringan bisa di puskesmas, sedangkan tanda-tanda sedang sampai berat kita tangani di RS,” tambah Ikfina.