-->

Salah Kaprah Seputaran Merpati Kipas



Ketika mengenalkan diri pada orang lain, image pertama bagi mereka bahwa bahan ternakan merpati hias itu cuma merpati kipas, “saya pawiro peternak merpati hias” lantas disambut jabat tangan “oh yang merpati kipas, ekornya kayak ayam itu ya mas?”

He he he he.. harap maklum…  belum tau ia? Kalau merpati hias itu jenis dan bentuknya bermacam-macam, tidak cuma merpati kipas, masih banyak jenis untuk merpati hias selain merpati kipas, yang sudah masuk Indonesia jumlahnya puluhan jenis bahkan ratusan jenis dari seluruh dunia, untuk jenis merpati kipas saja di Indonesia minimal telah ada 3jenis merpati kipas, merpati kipas jenis Indian fantail, merpati kipas  American fantail, dan merpati kipas English fantail, Dalam bahasan berikutnya untuk jenis Indian fantail ini, kita sebut saja ”merpati kipas Indian fantail” semoga tidak rancu dengan merpati kipas jenis lain. dari ketiga jenis itu yang paling populair jenis merpati kipas Indian fantail/merpati kipas (aja) atau bahkan ada yang menyebutnya merpati persi.

Merpati persi? Dari Persia? Kok nama internasionalnya Indian fantail? Salah kaprah dung? Yup.. orang menerka merpati kipas Indian fantail ini dari Persia, padahal pada mulanya jenis merpati kipas ini diketemukan di india, tahun 1926 suatu kebun hewan di san diego California mengimport berbagai macam reptile dari india, karena perjalanan yang cukup jauh maka expedisi itu menenteng cadangan pakan buat reptile reptilnya yang berupa merpati, sesudah hingga pada kebun binatang yang dituju ternyata sisa pakan berbentukmerpati tadi masih hidup 2 ekor, petugas kebun binatang merasa takjub sebab belum pernah menyaksikan jenis merpati mirip itu sebelumnya, maka dari 2 ekor tadi dikembangbiakan secara pilih-pilih breeding sehingga menyebar keseluruh penjuru dunia mirip ketika ini, dan nama india fantail tetap dipakai untuk penyebutan jenis merpati ini. Bukan merpati persi ya? He he he he he

Sebagian orang juga menduga bahwa merpati kipas Indian fantail yang masih original itu yang kepalanya nyelem kebelakang nyentuh ekor, lehernya getar, dadanya membusung, kakinya berbulu lebat.  
Tapi ternyata dari beberapa kali lomba merpati hias di Indonesia yang diprakarsai oleh IFPC (Indonesia fancy pigeon community) bukan mirip itu yang dimaksut, di indonesia dalam membikin standart kontes mengacu pada IFCA Indian fantail club of America. Sebuah club besar yang sungguh konsisten berbagi merpati kipas jenis Indian fantail.

Didalam kontes merpati hias untuk jenis merpati kipas Indian fantail yang pointnya elok yaitu yang proporsional atau sebanding antara bodi, ekor, kaki, dan keseluruhan tubuhnya, ekornya mengembang lebar/tepat, bukan yang ekornya corong kebelakang atau yang ekornya terlalu maju,   kepala juga tegak lurus keatas jika ditarik garis lurus paruh jatuh pada jari depan merpati, simbar lebat/bulu kaki lebat, bodi besar, bukan yang kepalanya yang nyelam kebelakang/ditarik kebelakang hingga menjamah ekor, dan bahkan yang kepala gethar itu malah diskualifikasi jikalau bener bener mengacu pada point point criteria lomba tersebut diatas. Silahkan lihat “persyaratan penilaian kontesmerpati hias indian fantail”

 



Sejauh ini dimasyarakat masih rancu dalam menentukan merpati hias jenis Indian fantail, alasannya adalah untuk beberapa rekan yang belum pernah mengikuti lomba merpati hias masih sering memilih merpati hias jenis Indian fantail yang tidak masuk dalam criteria kontesnya. Kalau semua breeder telah paham akan criteria dan punya tujuan breeding yang terang tentunya merpati yang berkualiatas yang akan dipilihnya. Tentunya juga Kewibawaan peternaknya juga menjadi naik dipandang dari sejauh mutu apa yang ia budidayakannya.
  
Tapi Semua itu cuma sekedar acaun breeding yang artinya arah breeding mestinya mengarah pada sebuah tujuan yang akan diraih adalah untuk tampil pada lomba merpati hias, begitu juga para kolektor dan pembeli merpati pastinya criteria itu juga menjadi teladan dalam menentukan merpati hias jenis Indian fantail ini. Sehingga untuk merpati hias jenis Indian fantail yang specknya komplit dan mendekati sempurna sesuai pada  pola breedingnya/criteria kontesnya maka harga juga tentunya lebih bagus/lebih mahal dibandingkan dengan merpati yang jauh dari speck tadi. Dan sah sah saja dikala cuma sekedar hobi dan suka saja untuk membudidayakan yang jauh dari criteria tadi  

posisi kepala merpati indian fantail yang terlalu nyelam



perbandingan ekor merpati indian fantail


dalam breeding selalu berusaha memajukan kualitas

alamat farm: 
KANDANG 1, jalan parang tritis km 11, dsn mading gandekan rt 3, trirenggo, bantul, jogjakarta

KANDANG 2, jalan parang tritis km 11, dsn belukan sabdodadi, bantul, jogjakarta 

kontak person pawiro doro/ervan, +628122752987 (telp, sms/WA)

  kawan konsultasi,pengadakan peralatan ternak, kawasan pakan merpati anti tumpah, sarang, kandang knockdown, jamu dan obat-obatan

melayani pengiriman merpati, finch, dove keseluruh  indonesia, via kereta, pesawat udara, titip travel dan bus




Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel