Syarat Vaksinasi Bagi Lansia Di Jember Ketat, Mesti Masih Beraktivitas Di Luar Rumah
JEMBER, -Pemberian vaksin Covid-19 bagi warga lanjut usia (lansia) di Jember dengan patokan ketat. Yakni diperuntukkan bagi lansia yang masih melaksanakan aktivitas di luar rumah.
Selain dengan pertimbangan tersebut, juga ditekankan untuk syarat penerima vaksin ialah lansia yang dipastikan dalam keadaan sehat. Sampai ketika ini tercatat 400 lansia sudah divaksinasi.
Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jember Wiwik Supartiwi, mengatakan, untuk santunan vaksin Covid-19 itu, pada tahap pertama sudah dijalankan se-Kabupaten Jember.
Sedangkan untuk derma vaksin tahap kedua, tidak boleh sementara. Karena memikirkan ketersediaan stok vaksin. Selain itu, juga pendapatsyarat yang lain, terkait siapa yang layak menerima vaksin tersebut.
“Untuk tunjangan vaksin Covid-19 tahap pertama, telah diberikan pada 400 lansia se Kabupaten Jember. Tapi itu tahap pertama. Untuk tahap kedua kami stop dahulu. Karena ada kebijakan lain, sebab tahap kedua akan didata dan dikerjakan koordinasi apalagi dulu,” kata Wiwik, Kamis (25/3/2021) sore.
Wiwik menjelaskan, yang dimaksud penghentian sementara dengan memikirkan ketersediaan stok vaksin itu, sebab pada sumbangan vaksin pertama, menanti pembaharuan data jika ada perbedaan jumlah peserta.
“Sehingga masih kami data dulu, dan memastikan kembali jumlah data penerimanya. Selain itu, penghentian sementara (pemberian vaksin tahap dua) itu dijalankan sambil menunggu stok lagi dari sentra,” katanya.
Kendati demikian, Wiwik menyampaikan untuk santunan vaksin bagi lansia selanjutnya atau vaksinasi tahap kedua, dengan pertimbangan syarat yang harus dipraktekkan secara ketat.
“Kriteria untuk mampu melakukan vaksinasi kepada lansia, (umurnya) 60 tahun ke atas. Dalam prioritas ialah yang masih mobilitasnya tinggi. Yang memiliki risiko (masih berinteraksi dengan dunia luar), dan untuk mampu mendapatkan kekebalan tubuh mereka mampu mendapatkan vaksinasi lansia (tahap kedua),” sambungnya.
Untuk lansia yang pasif dan tidak banyak kontak dengan penduduk lazim, kata Wiwik, akan ditunda sementara, dan nantinya akan masuk ke prioritas dukungan vaksinasi Covid-19 lansia selanjutnya.
“Karena mereka tidak banyak kontak dengan orang lain, maka derma vaksinasi akan dikelompokkan ke tahap selanjutnya,” katanya.
Wiwik juga menyertakan, terkait proses skrining bagi lansia yang mau mendapatkan vaksinasi Covid-19 menjadi hal yang cukup penting.
“Ini harus diperhatikan juga dalam penggunaan vaksinasi, utamanya proses skrining menjadi sungguh penting sebelum memutuskan tunjangan vaksin kepada lansia (tahap dua berikutnya),” ujar Wiwik.
Wiwik juga menambahkan, vaksinasi Covid-19 tersebut nantinya akan di fikirkan juga terkait tempat pelayanannya. Untuk lansia, katanya, perlu adanya kawasan khusus.
“Kalau cara santunan dosisnya tetap sama. Cuma berbedanya, kita harus mengamati kondisi fisik dari lansia itu sendiri. Dan mesti diamati juga dengan penyeleksian kawasan yang cukup luas dan besar bagi lansia,” ulasnya.
Pertimbangan lokasi vaksinasi yang luas dan besar, kata Wiwik, untuk menghemat resiko terjadi hal-hal yang tidak dikehendaki ketika santunan vaksin.
“Maksudnya, jika ada yang menunjukkan efek samping atau resiko yang lain, sesudah atau sebelum pemberian Vaksin. Dapat menghemat dan resiko penanganan. Kemudian tim mampu melaksanakan penyelamatan dikala itu juga,” pungkasnya.