-->

Tanam Ribuan Pohon Bareng Pegiat Lingkungan, Ini Aba-Aba Keras Bupati Lumajang

LUMAJANG, -Guna menyelamatkan pesisir pantai selatan Kabupaten Lumajang dari pengikisan, sekaligus kesiapsiagaan potensi tragedi tsunami, Pemkab Lumajang bareng sekitar 100 pegiat lingkungan menanam 2.500 bibit pohon di pantai Watu Pecak Kecamatan Pasirian, Lumajang, Minggu (22/11/2020)


Bibit yang ditanam dari banyak sekali jenis. Di antaranya dari bibit pohon cemara udang dan pohon mangrove.


Kegiatan yang dikemas dalam perayaan Hari Pohon Sedunia melibatkan sekitar 100 orang pegiat lingkungan hidup dari aneka macam daerah di Jawa Timur.


Seperti dari Kabupaten Jember, Banyuwangi, Malang, Surabaya dan beberapa kabupaten atau kota lainnya.


Penanaman bertempat di pesisir pantai Batu Pecak kecamatan Pasirian merupakan lokasi bekas penambangan pasir ilegal yang sudah merenggut nyawa Salim Kancil selaku penolak perusakan pantai tersebut.


Bupati Lumajang Thoriqul Haq dalam sambutan menyampaikan adanya potensi tsunami biar masyarakat di daerah pesisir mempunyai kepekaan mitigasi tragedi, salah satunya melakukan penanaman pohon sebagai insan yang tanggap penyelamatan lingkungan.


Alumni UIN Sunan Ampel Surabaya berharap penduduk pesisir tidak menjadi insan yang mengeksploitasi, mengeruk kekayaan laut dan alam sekitar pesisir dengan kunjungan rekreasi tanpa mempedulikan alam sekitarnya.


“Laut selaku bab dari kehidupan kita, maka aku yang berkewajiban untuk mengambil langkah-langkah melindungi,” ucap mantan angota FKB DPRD Jawa Timur ini.


Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Yuli Haris mengatakan kegiatan penanaman pohon dalam kurun satu tahun 2020 sudah dikerjakan di beberapa lokasi, baik untuk pencegahan longsor dan pemulihan ekosistem dari kerusakan lingkungan.


“Kita sudah kerjakan penghijauan di beberapa daerah dan hari ini sekitar ada 2.500 pohon,” kata Yuli Haris di lokasi penanaman.


Koordinator Laskar Hijau Aak Abdullah Al Kudus, penanaman pohon kali ini ialah bentuk kebersamaan antara pemerintah dengan penduduk peduli lingkungan, diharapkan ke depannya semakin solid untuk melakukan penyelamatan lingkungan dari kerusakan.


“Penanaman hari ini ialah bentuk sinergitas antara pemerintah dengan pegiat lingkungan, diperlukan kedepannya kian solid untuk menyelamatkan alam dari kerusakan”, pungkas Abdullah Al Kudus.


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel