Tiga Rumah Sakit Overload Pasien Covid-19, Rsud Nganjuk Dirikan Tenda
NGANJUK, -Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Nganjuk mendirikan tenda darurat untuk menampung pasien Covid-19. Itu terjadi setelah tiga rumah sakit di Kabupaten Nganjuk overload pasien Covid-19.
Wakil Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi mengatakan, pertumbuhan kasus Covid-19 menjadi luar biasa di Kabupaten Nganjuk.
Total pasien konkret Covid-19 hingga kini lebih 1.047 orang, meninggal dunia ada 105 orang, sembuh 855 orang dan 85 orang masih dalam perawatan di rumah sakit.
Marhaen membeberkan, bekerjsama RSUD Nganjuk sudah menyiapkan 55 tempat tidur untuk pasien nyata Covid-19. Tetapi, ada lonjakan pasien sejumlah 72 orang yang dirawat.
“Terus disamping timur itu ada 3 orang, di sini (tenda darurat RSUD) ada 14 orang,” kata Marhaen Djumadi.
Sebenarnya kondisi overload ini juga terjadi di beberapa rumah sakit. Seperti halnya RSUD Kertosono, dengan 28 daerah tidur yang disiapkan. Namun, telah menanggulangi 48 orang.
Kemudian, Rumah Sakit Bhayangkara Nganjuk yang diminta kurang lebih 20 daerah tidur untuk pasien. Namun, telah menanggulangi kurang lebih 24 orang.
“Bagaimana lagi, ini yakni keadaan darurat. Saya juga mohon maaf kepada masyarakat Nganjuk, pelayanan rumah sakit karena overload seperti ini,” ujarnya.
Memang, pasien yang dikerjakan oleh rumah sakit ini, yakni kategori suspect dan probable. Kemudian saat dilakukan rapid test antigen pada pasien ini, hasilnya juga reaktif, dengan akurasi sekitar 80-90%. Maka, pasien ini akan menanti hasil swab untuk proses selanjutnya.
Marhaen Djumadi meminta masyarakat untuk tidak meremehkan situasi ini, meskipun telah mulai kelihatan jenuh selama 9 bulan. Namun, pada fase kedua ini, Covid-19 menjadi lebih ganas. Kalau tidak menghendaki dirawat di tenda darurat dikarenakan rumah sakit yang overload.
“Ya bila contohnya nanti penambahannya terus ya, kita akan nambah. Itu konsekuensinya mesti seperti itu. Maka dari itu, masyarakat tolong, mosok mau ditangani di tenda darurat ini,” beber Marhaen.
Ingat Pesan Ibu