Tps Lama Overload, Pemkot Probolingga Berniat Berdiri Gres, Namun Baru Sosialisasi
PROBOLINGGO, -Pemkot Probolinggo berencana menciptakan kawasan penimbunan sampah gres. Lokasinya, sekitar TPA (Tempat Pembuangan Akhir) Jalan Anggrek, Kelurahan Sukabumi, Kecamatan Mayangan.
Di daerah tersebut Pemerintah Kota memiliki lahan bersertifikat 17 hektare, tetapi dikala ini dimanfaatkan dan ditempati warga.
Pemkot lewat Dinas Lingkungan Hidup (DLH) telah mendekati dan mengundang warga. Hanya saja, pertemuan tersebut sebatas sosialisasi, belum mengarah kepada hukuman lahan yang mau digunakan Tempat Penimbunan Sampah (TPS) gres.
Rencana tersebut diungkap Rahmat Deta Antariksa kepala DLH, ketika Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan komisi III, Rabu (20/01/21).
Namun, Deta belum menerangkan, kapan rencana tersebut direalisasikan dan berapa anggarannya.
Yang terang menurutnya, kebutuhannya mendesak. Mengingat, TPS berskala 0,5 hektare yang dibangun Januari 2020 tahun lalu, ketinggian sampahnya sudah meraih 8 meter.
“Itu setahun tingginya telah segitu. Lahan setengah hektare itu kami gali sedalam 2 meter. Tinggi dari tanah 6 meter. Berarti total tinggi tumpukan sampah 8 meter,” ujarnya.
Disebutkan, pihaknya telah memiliki 2 TPS yang berlokasi di TPA. TPS usang telah sarat dan menciptakan lagi gres yang dalam setahun tinggi tumpukan samph 8 meter.
TPS cepat sarat , alasannya sampah yang masuk atau ditimbun di TPA rata-rata 7 ton sehari. Terdiri dari sampah rumah tangga, industry, pasar dan lain-lain. Bahkan menurutnya, ada sampah yang berasal dari warga Kabupaten Probolinggo.
Warga kabupaten yang tinggal di perbatasan dengan kota, banyak yang membuang sampah di TPS (Tempat penimbunan Sementara) yang dibangun DLH kota.
Selain itu, Bagi warga yang jauh dengan TPS Kota tempat tinggalnya, juga membuang sampah di sena mengendarai sepeda motor.
“Kami tidak mempermasalahkan, alasannya adalah sampah tak ber-KTP. Kabupaten punya TPS, namun letaknya atau posisinya dengan rumah warga lebih dekat milik kami,” ujar Deta.