-->

Tusukan Maut Di Semampir Surabaya, Korban Dikenal Baik Terhadap Tetangga

SURABAYA, -Ahmad Suhandi (47), warga Wonosari Wetan Gang II E Nomor 5 Semampir Kota Surabaya, yang tewas dibacok MN, selama ini diketahui baik terhadap tetangga.


Korban yang kesehariannya sebagai tukang kayu tersebut, dipandang warga sekitar selaku sosok yang bersahaja.


“Sehari-hari ya biasa, korban ini baik sama warga nggak ada dilema. Dia kan bekerja sebagai tukang membuat mebel-mebel itu,” tutur Abdurrochim (52) selaku Ketua RT kepada media ini, Sabtu (17/10/2020).


Begitu pula korelasi korban dengan pelaku maupun keluarganya. Juga dikatakan Abdurrochim, sejauh ini baik-baik saja. Sehingga dengan adanya kejadian itu, para tetangga sempat merasa tidak yakin.


“Nggak yakin saja, kita juga tidak tahu kejadiannya itu soalnya sepi tidak ada orang mirip begini,” lanjut Abdurrochman seraya menawarkan situasi di perkampungannya.


Sebaliknya, warga disampaikan Abdurrochman, justru tidak begitu mengenal dengan keseharian pelaku. Sebab, yang bersangkutan jarang pulang dan memilih tinggal di Madura, meski anak dan istrinya sudah tercatat sebagai masyarakatWonosari, Surabaya.


“Kartu keluarga anak istrinya itu tercatat sebagai warga sini (Wonosari), bila pelaku bukan. Dia belum pindah,” aku beliau.


Abdurrochman menerangkan, kediaman korban dan pelaku saling berhadap-hadapan. Dan akhir-akhir ini korban memang sering dimengerti jarang keluar seiring tidak ada pekerjaan yang bisa dilaksanakan. Hanya sesekali ke pasar untuk menemani istri tersayang berdagang.


Sedangkan istri pelaku memilih berdagang camilan ringan di depan rumah. “Makara ya biasa saja. Baik-baik saja semuanya,” lanjut Abdurrochim.


Soal motif yang mendorong pelaku tega menghabisi nyawa tetangganya itu alasannya adalah cemburu, Abdurrochim tak menampiknya. Hanya saja kata dia, bukan mempunyai arti korban ada korelasi gelap dengan istri pelaku.


Menurut Abdurrochim, kemungkinan pelaku tersulut api cemburu saat mendapati korban menyapa istrinya sebagaimana tetangga erat. “Disapa hai begitu. Kan rumah mereka memang berhadapan,” tandasnya.


Karena korban diketahui baik kepada tetangga, warga di permukiman padat masyarakatinipun mempunyai ide menggelar tahlilan untuk mendoakan mendiang bapak enam orang anak tersebut.


“Semalam kita menggelar tahlilan didepan rumahnya, di jalan. Kan teras dipasang garis polisi. Kaprikornus kita gelar di jalan depan rumahnya,” tutup beliau.


Diberitakan sebelumnya, suatu tragedi berdarah menghebohkan warga Wonosari Wetan, Kecamatan Semampir Kota Surabaya, Jumat (16/10/2020) siang kemarin.


Mat Nadin membacok Ahmad Suhandi menggunakan celurit sampai tewas karena cemburu, alasannya korban dituding kerap menggoda istri pelaku.


Korban pun tewas bersimbah darah dengan sejumlah luka bacok di sekujur tubuhnya. Mulai dari bibir, dagu, lengan kanan hingga dada.


Usai membacok tetangganya, Mat Nadin lalu melarikan diri bersama keluarga. Beruntung, kurang dari 24 jam pelaku kesudahannya ditangkap jajaran Polres Pelabuhan Tanjung Perak.


Atas agresi pembunuhan yang dilakukan, pelaku dijerat Pasal 338 dan 340 KUHP dengan eksekusi seumur hidup.


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel