Warga Di Situbondo Keluhkan Kualitas Beras Bansos Yang Disalurkan Bulog
SITUBONDO,-Sejumlah warga di RT/03 RW/12, Kelurahan Mimbaan, Kecamatan Panji, mengeluhkan kualitas beras yang dibagikan kepada mereka. Bahkan, mereka meminta agar beras dikembalikan.
Sriyani, salah satu warga RT/03 RW/12, Kelurahan Mimbaan mengatakan, warga tetap berharap beras dikembalikan. Sebab, keadaan beras kualitasnya sungguh buruk.
“Tapi kalau tidak diganti, gimana lagi. Mungkin nanti saya campur dengan beras yang anggun. Kita butuh makan, jadi apa adanya dulu,” ungkapnya.
Menurutnta, bila pada penyaluran berikutnya kualitas beras tetap sama, beliau tidak akan mau menerima, ia berharap beras bansos tersebut diberikan dalam bentuk uang.
“Bulan depan tidak mau menerima beras lagi jikalau kwalitas tetap jelek,” katanya.
Menanggapi ganjalan ini, Kepala Cabang Bulog Bondowoso-Situbondo, Rudi Prasetya langsung turun ke RT/03 RW/12, Kelurahan Mimbaan, Kecamatan Panji, Senin (19/10/2020).
Menanggapi hal tersebut, Rudi pertanda, pihaknya akan berkoordinasi dengan pemerintah kelurahan dan pihak-pihak terkait. “Tapi kami tegaskan, beras masih mampu digunakan,” katanya.
Jika ada yang tidak layak, bisa dikembalikan. Warga bisa langsung melaporkan ke Bulog. Kalau sungguh-sungguh tidak pantas konsumsi, pasti diganti.
“Ada prosedur penggantian jika beras tidak cocok dengan kulitas. Yaitu warga melaporkan 1×24 jam,” jelas Rudi.
Beras yang disalurkan bulog diakui kualitasnya di bawah beras premium. Bahkan, kadang berbau kurang sedap sebab terlalu usang di daerah penyimpanan. Meski demikian, beras tersebut tetap layak konsumsi.
“Beras medium dari cadangan beras pemerintah, yang pengadaannya kita menyerap gabah petani,” kata Rudi,
Menurutnya, harga jual jenis medium lebih hemat biaya dari beras-beras yang dijual di pasar, adalah Rp 8.300 per kilogram. Akan namun, dari pengecekannya ke Kelurahan Mimbaan itu, tidak ada yang hingga berwarna kuning.
“Kalau berasnya mungkin didapatkan agak semu, itu hal masuk akal karena terlalu lama disimpan,” beber Rudi.
Rudi menyampaikan, beras yang sudah disimpan di atas tiga bulan, pasti terjadi perubahan rasa maupun baunya. Akan tetapi, beras yang disalurkan tersebut sudah menerima perawatan sesuai mekanisme. “Kita kemasi, gres disalurkan,” tambahnya.