-->

Warga Karangpilang Surabaya Keluhkan Matinya Air, Pdam Kebut Perbaikan Pipa Yang Bocor

SURABAYA, – Warga Karangpilang, Surabaya, dalam beberapa hari terakhir mengeluhkan matinya pemikiran air ke tempat tinggal warga dari PDAM Surya Sembada Surabaya.


Akibatnya, banyak warga yang harus rela membeli air higienis secara eksklusif untuk keperluan rumah tangga. Seperti memasak, mencuci, mandi hingga keperluan yang lainnya.


Moersini, salah satu warga Perum Pondok Maritim, Surabaya mengaku untuk menyanggupi kebutuhan rumah tangga, beliau mesti rela membeli air higienis secara pribadi.


“Beberapa hari terakhir air PDAM mati, aku karenanya membeli air higienis untuk keperluan rumah tangga,” katanya.


Direktur Pelayanan dan Operasional PDAM Surya Sembada, Anizar Firmadi menyatakan, tim PDAM ketika ini konsentrasi pada proses normalisasi pemikiran air.


Proses penyambungan dan pengelasan pipa bocor pagi ini sudah rampung. Jika tidak ada kendala, pihaknya menargetkan proses normalisasi selesai dalam waktu satu hari.


“Praktis-mudahan tidak sampai satu hari tamat. Biasanya optimal satu hari telah simpulan semua,” ucap Anizar saat dihubungi lewat sambungan telepon, Minggu (14/2/2021) siang.


Saat ini, beliau menyebut, beberapa tempat yang sebelumnya terdampak telah mulai teraliri air, seperti Kebraon dan Pondok Maritim. Sedangkan untuk wilayah lain, mirip Jeruk serta Kebraon segi utara masih menunggu proses normalisasi.


“Beberapa daerah itu airnya telah mengalir normal. Tapi secara teknis sudah tamat tinggal normalisasi pedoman,” katanya.


Menurut Anizar, penyebab bocornya pipa berdiameter 6 milimeter itu karena disebabkan aspek usia. Selain itu, ia juga menduga, alasannya adalah pipa sudah rapuh sehingga tidak berpengaruh menahan tanah.


“Penghubungnya lepas sebab mungkin usia dan lokasi tanahnya gembur (lunak), sehingga kita potong dan sambung pakai pipa gres,” pungkasnya.


Di tempat terpisah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan Kota Surabaya, Erna Purnawati menjelaskan, kebocoran terjadi di bagian sambungan pipa di kedalaman sekitar 14 hingga 15 meter.


Menurutnya, selain mencari titik lokasi kebocoran, kendala lain sebelum proses perbaikan pipa yaitu pembuatan terasering atau pengerukan tanah yang memerlukan waktu.


“Dari aspal 3 meter terus ada tumpukan tanah 14 an meter. Makara yang sulit milakno (pengerukan) tanahnya ini semoga yang bekerja nanti tidak kejatuhan. Ini kan perlu di-terasering-terasering sampai batas kondusif, terus (pipa) gres diperbaiki,” jelas Erna.


Erna mengaku, dalam perbaikan pipa bocor ini pihaknya mengerahkan enam unit alat berat untuk proses pengerukan tanah. Sejak hari Rabu (3/2/2021) lalu, alat berat milik Pemkot Surabaya ini terus dimaksimalkan untuk melaksanakan penelusuran dan pengerukan titik lokasi pipa yang bocor.


“Kemarin (13/2/2021) Maghrib, gres ketemu posisi pipa bocornya. Ternyata ada sambungannya yang tidak besar lengan berkuasa,” tutup Erna.


Sebagai info, kebocoran pipa diameter 600 milimeter di Jalan Ksatria, Karangpilang, Surabaya, terjadi semenjak Selasa (2/2/2021) lalu. Hal ini disebabkan salah satunya adalah faktor usia pipa yang sudah renta.


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel