Cara Merawat Cucak Ijo Bakalan
Cucak ijo (CI) bakalan sanggup dikategorikan menjadi 2 macam yaitu trotol hutan dan remaja hutan, atau yang sudah nopeng. Cucak ijo (CI) trotol hutan lebih gampang dibuat dan dijinakkan daripada Cucak ijo (CI) yang sudah dewasa, biasanya lebih sulit dijinakkan.
Tapi meskipun giras, banyak Ijo Mania yang lebih menentukan untuk merawat Cucak ijo (CI) bakalan daripada membeli Cucak ijo (CI) yang sudah jadi (gacor) dengan alasan alasannya ialah harganya lebih murah.
Cucak ijo (CI) ialah jenis burung pemakan buah dan serangga, alasannya ialah itu Cucak ijo (CI) bakalan mempunyai peluang hidup lebih besar daripada burung pemakan serangga menyerupai Murai Batu (MB) dan Kacer yang harus dilatih makan voer semoga tidak repot dalam perawatan hariannya.
Cucak ijo (CI) bakalan cukup diberikan pisang kepok saja niscaya dimakan, tidak perlu kuatir Cucak ijo (CI) bakalan tersebut akan kelaparan alasannya ialah satu buah pisang kepok cukup untuk pakan Cucak ijo (CI) sehari, bahkan kadang tidak habis.
Rata-rata penggemar Cucak ijo (CI) sengaja tidak melatih Cucak ijonya untuk makan voer dengan alasan untuk menjaga kualitas suaranya semoga tetap jernih dan juga untuk menjaga keindahan bulunya. Makara kita tidak perlu repot-repot melatih Cucak ijo (CI) untuk ngevoer, walaupun ada juga yang melatih Cucak ijonya semoga ngevoer dengan alasan semoga tidak repot dalam perawatan hariannya jikalau sewaktu-waktu tidak ada pisang atau buah-buahan lainnya.
Fokus utama dalam merawat Cucak ijo (CI) bakalan justru pada proses penjinakannya, berbeda dengan perawatan burung pemakan serangga yang fokus utama dalam perawatannya ialah mengajarkan burung untuk ngevoer terlebih dulu semoga sanggup bertahan hidup.
Tahapan perawatan Cucak ijo (CI) bakalan meliputi:
• Adaptasi lingkungan baru
Setelah kita mendapat Cucak ijo (CI) bahan/bakalan dari pasar atau kios burung, pertama yang harus dilakukan ialah mengerodong burung, tempatkan ditempat yang tenang, jauhkan dari bunyi gaduh dan pisahkan dari burung lain semoga Cucak ijo (CI) bakalan tersebut tidak stres.
Berikan pisang kepok dan beberapa ekor jangkrik yang sudah dipotong kakinya kemudian taruh didalam cepuk. Sediakan juga cepuk minum yang agak besar semoga Cucak ijo (CI) sanggup mandi sendiri di dalam cepuk.
• Penjinakan
Setelah 1 ahad full kerodong, waktunya Cucak ijo (CI) mengenal lingkungan barunya. Mulai embunkan setiap pagi, buka kerodong dan bersihkan kandangnnya. Keluarkan dulu pakan dan air minumnya semoga Cucak ijo (CI) merasa lapar.
Jam 07.00 pagi mandikan Cucak ijo (CI) dengan memakai sprayer hingga berair kuyup. Setelah akibat berikan jangkrik eksklusif dari tangan, mungkin awalnya Cucak ijo (CI) bakalan tersebut masih takut, tapi kalau kita telaten lama-kelamaan niscaya mau makan jangkrik yang kita berikan eksklusif dari tangan kita.
Setelah mau makan jangkrik, gres diberikan pisang atau pepaya dan juga air minumnya. Tetap gantang ditempat yang damai dan tidak usah dikerodong semoga Cucak ijo (CI) mengenal lingkungan barunya.
Kemudian pada sore harinya sekitar jam 15.00, lakukan perawatan yang sama menyerupai perawatan dipagi hari, sehabis akibat kemudian burung dikerodong untuk istirahat.
Setelah 1 ahad digantang ditempat yang sepi, mulailah ganti kawasan gantangannya ditempat yang ramai dan banyak aktifitas Manusia semoga Cucak ijo (CI) terbiasa dengan keramaian dan tidak takut lagi dengan keberadaan Manusia disekitarnya, sehingga nantinya Cucak ijo (CI) tersebut berani berkicau walaupun ada banyak orang disekitarnya.
Lakukan perawatan tersebut secara konsisten semoga Cucak ijo (CI) cepat jinak. Kalau sudah jinak Cucak ijo (CI) akan rajin bunyi walaupun ditempat yang ramai.
Semoga bermanfaat
Terima kasih