-->

Budidaya Burung: Cara Penjodohan Murai Batu


Cara Penjodohan Murai Batu | burungbudidaya -Saat sebelum memulai metode penjodohan , apalagi untuk pasangan gres , seseorang penangkar butuh tahu dulu ciri-ciri dari kandidat induk jantan serta betina yang sudah terseleksi. Karena burung jantan biasanya lebih bernafsu , jadi baiknya lebih fokus pelajari ciri-ciri kandidat induk jantan.

Sistem penjodohan dengan diawali memasukkan burung jantan ke sangkar , lantas sangkar dimasukkan ke sangkar penangkaran yang diisi burung betina. Dengan hal tersebut , yang bebas bergerak yakni burung betina.

Burung betina dilewatkan bebas biar lebih memahami kondisi serta kondisi kandang. Makara , dikala nanti burung jantan dilepaskan , kemudian burung jantan masih tetap terlihat bernafsu , jadi burung betina sudah memahami suasana sangkar serta simpel mencari wilayah kondusif untuk bersembunyi.

Burung jantan yang terlampau bernafsu biasanya bakal menabrak-nabrak sangkar. Biarlah hal seperti ini berlangsung sepanjang 3-4 hari , atau sampai burung jantan jadi lebih tenang. Bila sudah damai , biasanya burung jantan mulai kerap mengundang burung betina.

Untuk membuat lebih mudah penjodohan , alangkah semestinya dikala sebelum induk jantan dimasukkan ke sangkar yang ada pada sangkar penangkaran , berikanlah ke-2 induk ini dengan extra Istimewa burung penangkaran , Maksudnya yakni untuk menghasilkan kondisi birahi yang optimal pada ke-2 indukan.

Diluar itu , kalau induk betina sudah bertelur , jadi persentase jumlah telur yang fertil sanggup bertambah. Demikian juga daya tetas (hatchability) , atau persentase telur yang menetas , sanggup juga bertambah. Nantinya , anakan yang ke-2 induknya di beri extra juga lebih sehat serta relatif tahan pada penyakit. Dimaksud relatif , karena tak ada burung yang betul-betul tahan pada penyakit.
Jika burung jantan sudah terlihat lebih damai serta mulai kerap memanggil-manggil burung betina , jadi ia sanggup dikeluarkan dari sangkarnya , serta sanggup berafiliasi secepatnya dengan kandidat pasangannya dalam sangkar penangkaran. Namun pemantauan terus harus dijalankan setiap waktu , siapa tahu si jantan masih tetap terlihat agresif.

Kalau ke-2 indukan sudah betul-betul jodoh , tak lebih satu atau dua ahad induk betina bakal bertelur. Nah , sinyal indukan benar-benr sudah jodoh yakni keduanya terlihat sama-sama mendekat. Diluar itu , induk jantan sering mengajak betina masuk ke kotak sarang. Mereka akan memuat serabut daun pinus atau cemara kering yang saya sebar di lantai kandang. Bila sudah unjal (angkut sarang) , tidak lama lagi induk betina bakal bertelur.

Pakan penambahan yang perlu disiapkan untuk ke-2 indukan diantaranya kroto fresh serta jangkrik. Terlebih kalau induk tengah bawa anakan yang gres menetas. Pemberian jangkrik harus kontinyu. Porsinya bergantung dari kekuatan burung dalam konsumsi. Makara , siapkan saja dengan cara ad libitum (tidak terbatas).

Sesudah menetas , anakan dilewatkan diasuh oleh induknya sampai berusia 1 minggu. Pada hari ke-8 s/d ke-10 , anakan sanggup dipanen. Satu ahad sesudah anakan dipanen , induk betina biasanya bakal kembali bertelur.

Anakan yang gres dipanen diangkat bersama-sama sarangnya , kemudian ditaruh dalam sangkar soliter yang segi atasnya di beri lampu pemanas 5 Watt serta harus selalu dinyalakan , apalagi dikala malam hari.

Anakan murai watu bakal ada didalam sarangnya sampai usia 2 minggu. Kemudian , mereka mulai belajar nongkrong. Pada umur penyapihan ini , pakan yang ditemukan berupa gabungan voer dengan kroto fresh serta higienis , digabung 2 tetes madu serta minyak ikan. Ini bakal bikin anakan lebih sehat serta cepat bongsor.

Pada siang hari , sanggup diselingi dengan donasi cacing tanah yang sudah disterilkan serta dipotong-potong. Langkah mensterilkannya simpel , yakni cacing dibikin higienis dengan air hangat , kemudian diiris kecil-kecil , kemudian disuapkan ke paruh anakan.

Masuk usia 1 bln. , anakan murai sudah sanggup makan sendiri. Waktu tersebut , Anda sanggup memisahkannya dalam sangkar soliter , dimana tiap-tiap sangkar hanya di isi seekor anakan. Karena , huruf atau perasaan fighter anakan murai watu sudah nampak pada umut itu. Bila terus dikumpulkan , di kuatirkan burung bakal sama-sama menyerang.

Untuk optimalkan kwalitas anakan yang dihasilkan ,Selalu jalankan pembenahan , tergolong juga jalankan pergeseran indukan. Pergantian indukan , atau dalam dunia peternakan dibilang selaku replacement (peremajaan) , dijalankan untuk ganti sebagian indukan atau pasangan indukan yang produktivitasnya mulai alami penurunan , atau karena masuk dikala mabung.

Kandang
Lantai sangkar yang dibikin dari plesteran semen , sampai lebih kering , lebih sehat , serta lebih simpel dibikin bersih. Sedang ketinggian sangkar yang menjangkau 2 , 5 mtr. ditujukan biar burung terasa tambah tenteram serta leluasa bergerak waktu berafiliasi dengan pasangannya didalam kandang.

Dinding sangkar segi depan berupa “terbuka” , karena memakai kawat kassa yang halus. Sedang dinding kiri , kanan , serta belakang yang dibikin dari bata merah tanpa ada plester/semen.
Bagian dinding kiri serta kanan di buat tertutup , biar indukan tak sanggup lihat indukan di sangkar samping. Adapun segi atas dilewatkan separuh terbuka , memakai kawat halus juga , biar cahaya matahari sanggup leluasa masuk ke kandang. Yang utama , burung kondusif dari duduk kasus hewan predator seumpama kucing , tikus , kadal , musang serta sejenisnya.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel