Budidaya Burung: Isu Merpati Hias Jenis White Headed Pigeon
Merpati hias ini ialah species yang hidup natif dan endemik di Australia – lihatpeta. Species yang bersifat terestrial , dan bermigrasi sarat , dimasukkan ke dalam kelompok
MERPATI ini , menghuni hutan-hutan tropis dan subtropis lembap pada dataran rendah dan montane , juga di hutan-hutan yang mengalami kerusakan berat , pada ketinggian 0-0 meter dpl.
Ancaman utama kepada species ini yakni menurunnya daya dukung lingkungan , serta perburuan. Setelah mengalami kemerosotan jumlah di masa kemudian , pada tahun 1940-an jumlah populasinya mengalami kenaikan , utamanya alasannya yakni terjadinya ekspansi daerah sebaran.
Jumlah populasi ini masih diperkirakan terus bertambah di alam (increasing) , utamanya populasi yang menghuni hutan-hutan kamper (Cinnamomum camphora).
species merpati hias ini dipahami berskala besar (38-41 cm) , aktif , sanggup didapatkan soliter , berpasangan atau dalam kalangan kecil. Mereka lazimnya bertingkah damai , sering didapatkan melayang lurus dan pesat. Selain mencari makan di kanopi pohon , juga seringkali turun ke tanah untuk mencari biji-bijian.
Keseluruhan tubuh berwarna abu-abu gelap mengkilap , dengan punggung dan pangkal leher berwarna hijau berkilau. Kepala , leher , dada , dan perut berwarna putih. Bulu-sayap perimer dan ekor hitam. Paruhnya merah , dengan ujung yang pucat; kaki kemerahan. Sarang dibentuk dari ranting-ranting , garang dan datar , diposisikan di kanopi pohon hingga ketinggian 18 meter dari tanah. Betina menaruh satu butir telur , berwarna putih-krem. Berkembangbiak pada bulan Oktober hingga Desember.
Species ini mengeluarkan bunyi panggilan yang keras dan kasar: “whoo uk uk uk” , atau kadang-kadang juga bunyi rendah: “oom… “. Diburu dan ditangkap untuk dijadikan burung peliharaan.