Tips Budidaya Burung Cucak Rawa
Siapa yang tidak memedulikan burung Cucak Rawa yang menjadi primadona di kelompok para pecinta burung. Cucak Rawa ialah burung kicau yang kadang kala di ternakan dan mempunyai nilai hemat yang cukup lumayan. Sahabat pecinta burung kicau , sebelum mengawali budidaya burung Cucak Rawa , apalagi dulu perlu dilaksanakan seleksi atau penyeleksian kepada burung-burung ini. Terutama apabila jumlah yang dimiliki cukup banyak. Tetapi apabila burung yang ada jumlahnya terbatas , maka seleksi seperti ini tidak perlu dilakukan. Seleksi ini dimaksudkan biar menemukan pasangan kandidat induk yang menyanggupi syarat , yang dibutuhkan sanggup menciptakan keturunan yang berkualitas dan memuaskan.
Memilih indukan
Burung yang disiapkan untuk keperluan budidaya mesti mempunyai semua tolok ukur selaku kandidat induk. Kriteria tersebut antara lain:
• Mutu dan mutu burung mesti baik; mempunyai mental yang bagus; bunyi kicaunya manis , nadanya manis , volumenya manis , iramanya manis , jarak jangkaunya jauh , dan higienis atau kristal.
• Fisik tepat , dalam arti tidak cacat.
• Sehat , dalam arti tidak sakit-sakitan.
• Baik pejantan maupun betinanya sudah siap kawin.
• Mau dan sanggup ditangkarkan dalam arti bisa kawin secara normal
• Dari keturunan yang bagus dan mempunyai keturunan yang bagus pula (tidak cacat , bersungguh-sungguh , dan sayang mengasuh anaknya)
Tips kesuksesan budidaya
Keberhasilan budidaya sungguh diputuskan oleh sangkar atau sangkar yang digunakan cocok atau tidak. Sangkar atau sangkar budidaya didedikasikan selaku kawasan menangkarkan atau mengembangbiakkan pasangan burung Cucak Rawa yang sudah siap dan menyanggupi tolok ukur untuk dijodohkan. Oleh alasannya itu , mesti dibedakan antara sangkar untuk pemeliharaan atau kurungan dengan sangkar untuk penangkaran. Sangkar untuk penangkaran lebih tepat disebut dengan kandang. Selain ukuran yang jauh lebih luas , sangkar juga membutuhkan aneka macam perlengkapan untuk mendukung serta menolong kerja keras penangkaran.
Agar sesuai dengan habitat dan kehidupan aslinya di alam bebas , atau setidak- tidaknya mendekati , maka sangkar penangkaran ini mesti menyanggupi beberapa persyaratan antara lain:
Tips menegaskan kawasan untuk budidaya
• Tempat budidaya tersebut mesti cocok. Cocok artinya banyak aspek pendukung yang memperlancar kerja keras penangkaran , antara lain cukup gampang memperoleh air dan makanan; tersedia listrik selaku penghangat dan penerangan , lingkungan tidak terlampau erat dengan hiruk pikuk yang mengusik , kecuali kicau burung. Selain itu , ada kawasan untuk mencampakkan sampah atau kotoran , serta jauh dari hewan yang sanggup mengusik situasi penangkaran.
• Tempat tersebut juga mesti strategis. Strategis artinya lokasi penangkaran gampang dipahami dan dijangkau para penggemar , erat dengan jalan serta transportasinya mudah. Kalau mungkin tidak berada dalam kota dan lebih baik lagi jikalau berlatar belakang pegunungan yang masih seumpama hutan. Hal ini akan sungguh mendukung keindahan situasi penangkaran. Karena , selain hasil yang mau dibutuhkan , variasi antara alam yang indah dan kicauan burung yang mau menyediakan kenikmatan tersendiri. Tersedianya tenaga , materi , dan fasilitas pendukung yang lain perlu pula diperhitungkan , lantaran hal ini akan menjinjing fasilitas serta mendukung kemajuan budidayanya.
Tips menciptakan kandang
Kandang budidaya yang bagus dan cocok yakni sangkar yang menyanggupi persyaratan selaku berikut:
1. Bahan kerangka dari kayu yang mempunyai dampak , tidak gampang lapuk , dan tahan usang .
2. Lantai dasar yang dibikin dari kerikil kali , kerikil apung , kerikil pasir dan tanah atau lumpur. Komposisi ini seumpama kehidupan orisinil di hutan sehingga menyanggupi keperluan dan fasilitas merawat diri bagi burung. Misalnya kerikil apung untuk mengasah paruh , pasir selaku kawasan mandi bubuk dan lain sebagainya.
3. Kolam atau rawa bikinan dibikin dari semen dan kerikil alam yang dibikin sealami mungkin biar terlihat luas sehingga burung akan merasa bahagia , betah dan merasa besar hati Dengan sangkar yang ideal , yakni panjang 3m , lebar 2m dan tinggi 3m yang lazimnya dilengkapi dengan pohon perdu serta kawasan mandi yang cukup menciptakan burung Cucak Rawa merasa nyaman.
Ukuran sangkar penangkaran intinya tidak ada patokan yang ideal , yang paling penting yakni tenteram bagi cucakrawa untuk berjodoh dan bertelur. Oleh lantaran itu , sangkar penangkaran mesti dibikin yang memberi kesan alami. Kandang penangkaran yang dibikin berkesan alami akan menciptakan cucakrawa yang ditangkarkan cepat menyesuaikan diri dengan lingkungan kandang. Pada dasarnya , ukuran , versi , dan bentuk sangkar penangkaran cucak rawa tidak jauh berlainan dengan sangkar penangkaran jalak suren dan sangkar penangkaran murai batu.
Jika lokasi sangkar cukup luas , seharusnya sangkar penangkaran dibikin agak besar biar burung sanggup bergerak lebih bebas dan lebih leluasa. Sekeliling dinding sangkar dan atap sangkar sanggup dibikin dari kawat ram (ukuran 1 cm). Sebagian atap dan dinding sangkar diberi epilog untuk kawasan berteduh dan bersarang bagi cucakrawa. Kandang penangkaran diusahakan menghadap ke Timur biar menemukan sinar matahari pagi secara langsung.
Berikut yakni pola ukuran sangkar penangkaran cucakrawa , ukuran sangkar panjang 2 m , lebar 1 ,5 m , dan tinggi 180 cm. Kandang penangkaran tersebut sanggup diisi dua pasang cucakrawa. Atap epilog sangkar sanggup memakai genting sehingga suhu udara dalam sangkar tidak terlampau panas. Lantai sangkar dari tanah diberi lapisan pasir setebal 5 cm.
Kandang diberi tiga pintu , yakni satu pintu berukur besar untuk membersihkan sangkar , satu pintu kecil untuk memberi pakan cucakrawa , dan satu pintu kecil untuk memanen piyik cucakrawa.
Tips tambahan: Bisa jadi anda punya bekas kamar mandi , kamar kost-kostan dsb , yang dapat disulap jadi sangkar penangkaran. Yang penting , sirkulasi udara cukup dan syukur-syukur jikalau memperoleh sinar matahari pagi.
Seperti itu lah kira-kira permulaan mula budidaya burung Cucak Rawa dan mudah-mudahan bermanfaat. Salam hobies burung kicau.