-->

Budidaya Burung: Cara Ternak Jangkrik Dengan Mudah

Sobat Burung kicau yang memelihara burung kicauan menyerupai Murai batu , Kacer , Pentet , Cucak ijo , Anis dan lain-lain niscaya memerlukan EF jangkrik untuk setiap harinya , berapa ekor jangkrik yang kawan habiskan untuk burung momongan setiapharinya???.. Mungkin kawan pernah terpikirkan untuk menjajal ternak jangkrik.. Yah , ternak jangkrik merupakan kesempatan jerih payah yang sungguh prospektif , alasannya merupakan penghobi burung berkicau makin hari kian banyak dan makin di gemari. selain untuk burung , jangkrik juga merupakan pakan sehari-hari untuk ikan Louhan , Arwana , dan lain-lain.

Maka dari itu , kali ini kami akan membahas ihwal cara berternak jangkrik dengan mudah. Ada beberapa tindakan yang mesti kita laksanakan biar proses berlangsung tanpa gangguan dan sukses.

Berikut langkah-langkahnya:

  • Persiapan Kandang.
    Sebaiknya anda merencanakan dua sangkar jangkrik , yang satu untuk kawasan melihara dan yang satu untuk kawasan proses perkawinan. Jangkrik merupakan binatang yang aktif pada malam hari , semestinya jangan menempatkan kandangnya pada kawasan yang terkena cahaya matahari secara eksklusif , tempatkanlah pada kawasan yang gelap dan lembab , berilah ganjal sangkar dengan pasir untuk mempertahankan kelembaban dan tetap kering , berilah daun-daunan kering selaku kawasan bersembunyi layaknya di habitat aslinya.

    Anda sanggup menjadikannya dengan kayu ataupun triplek dengan ukuran sesuka anda , lazimnya sangkar berskala panjang 1-2 meter , tinggi 50-100 cm , lebar 50-100cm. berilah lakban pada dinding dalam belahan atas , hal ini biar jangkrik tidak merambat ke atas dan keluar kandang. Dan pada kaki-kaki sangkar di berikan kaleng berisi air atau minyak tanah atau apapun biar tidak sanggup di lalui semut. Untuk selebihnya lihat pada gambar di bawah ini...



  • Pemilihan Indukan.
    Anda sanggup menggunakan jangkrik kalung ataupun jangkrik alam , akan namun banyak peternak yang memutuskan jenis jangkrik kalung , alasannya merupakan daya tahan tubuhnya lebih baik. Di bandingkan hasil dari ternakan , jangkrik hasil tangkapan liar lebih baik untuk di jadikan selaku indukan , alasannya merupakan daya tahan badan lebih tinggi , keadaan lebih fit , lebih sigap dan agresif. Tetapi jikalau susah mendapat jangkrik liar ,pakai jangkrik hasil ternakan juga tidak apa-apa. Yang perlu di amati adalah

    Pilihlah Jangkrik yang sehat , bernafsu , dan tidak ada cacat satupun baik itu pada sayap , sungut , kaki , dan lain-lainnya.

    Untuk membedakan Indukan dari jangrik jantan dan betina:
    -Jantan pada permukaan sayapnya kasar menyerupai ukiran
    -Betina sayapnya polos dan ovipositor menyerupai jarum pada ujung ekornya selaku alat untuk mengeluarkan telur-telurnya.

  • Pembibitan Jangkrik.
    Untuk pembibitan , siapkan dulu pasir yang higienis dan sudah di ayak sebagai media bertelurnya lalu taruhlah pada wadah nampan atau yang yang lain , masukkan ke dalam sangkar dengan beberapa daun yang sudah kering kemudian semprotlah dengan sedikit air menggunakan spray biar lembab. Lalu masukkan indukan jantan dan betina dengan perbandingan 1 jantan dengan 4-5 betina.

    Pantau terus saban hari , apakah pasirnya sudah terisi telur atau belum??? caranya merupakan dengan menyaksikan permukaan pasir , lazimnya ada lubang-lubang kecil bekas proses pengisian telur. Jika sudah simpulan dan di tetapkan pasir sudah terisi telur-telur , maka berikutnya merupakan proses penetasan.

    Jika sudah ,Pindahkanlah indukan dari kandangnya , kemudian nampan pasir yang sudah berisi telur-telur di berikan epilog menggunakan kain , kemudian semprotlah kain tersebut tiap agi dan sore hari menggunakan spray , namun jangan sampe lembap kuyub.. laksanakan saban hari sampe telur-telur menetas , dan lazimnya selama 7-10 hari.

  • Perawatan anakan jangkrik.
    Biarkan saja anakan jangkrik pada kandangnya , yang paling penting merupakan ketersediaan pakan untuk jangkrik senantiasa ada , alasannya merupakan anakan jangkrik makannya sungguh rakus dan tak jarang mereka menjadi kanibal dengan mengkonsumsi jangkrik yang lain yang lemah.

    Sebaiknya untuk anakan jangkrik yang berumur 1-10 hari di berikan voer ayam , setelah umurnya lebih dari itu sanggup di berikan sayuran menyerupai wortel , jagung , ubi , sawi dan lain-lain.

    Perhatikan juga suhu kelembaban udaranya , kendali terus kandangnya dan tetapkan tidak ada hama dan predator yang mengusik menyerupai tikus , semut , cicak , laba-laba dan lain-lain...



Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel