-->

Budidaya Burung: Mengapa Kutilang Menurut Pada Biasanya Nasehat Dianggap Selaku Burung Hama ? Apakah Ada Yang Salah ?

damai9 - Hanya sebagian kecil saja pecinta burung yang memiliki burung kutilang dan lazimnya pemiliknya adalah; pertama , orang yang tidak tahu persis tentang burung sehingga yang penting ikut-ikutan sanggup punya burung yang sanggup ngoceh , terlebih kutilang memang bersungguh-sungguh ngoceh sekalipun intinya si pemiliknya tidak sadar kalo burung miliknya (kutilang) menurut fikiran sebagaian besar kicau mania yakni ialah burung yang dianggap selaku hama (perusak suara) burung-burung lain. Seperti misalnya , Murai Batu yang telah gacor harganya diatas 3 jutaan , tetapi alasannya ada isian bunyi kutilangnya lazimnya dan menurut pengalaman mitra harganya menjadi turun tidak cocok asumsi , dan yang kedua , ada unsur kesengajaan oleh si pemiliknya alasannya rasa iri terhadap tetangganya yang memiliki burung yang bagus-bagus , tetapi yang kedua ini mudah-mudahan tidak terjadi pada diri kita.  

Memang sih , burung kutilang bukan ialah burung unggulan baik untuk sekedar pelihaaraan terlebih untuk lomba atau lomba burung kicauan , kelihatannya untuk di sekarang ini belum dikategorikan terlebih dengan harganya yang sungguh relatif terjangkau , tetapi tidak ada salahnya jikalau kita juga memelihara burung tersebut untuk suplemen koleksi di rumah kita. Namun yang menghasilkan kita heran ! “Mengapa Kutilang mesti disebut selaku burung hama ?”

Ada satu kisah menawan yang ingin aku sharekan di sini tentang murai kerikil yang terdapat isian kutilang.

Berdasarkan pengalaman seoarang kicaumania yang bercerita , ada tetangganya punya burung kutilang telah bersungguh-sungguh berkicau (gacor) sedangkan tetangganya lainnya yang punya murai kerikil yang kebetulan rumahnya berdekatan dengan pemilik kutilang , lama-kelamaan murai batunya sanggup menirukan bunyi kutilang dan jadinya ada isian bunyi kutilang. Pada sebuah di saat murai kerikil diikutkan lomba , tetapi alasannya ada bunyi kutilang nilainya menjadi menyusut menurut analisa Si Juri. Akhirnya murai batunya dilelang dan harganya yang semula tidak mengecewakan mahal manjadi murah alasannya ada isian kutilang.

Dan ada dongeng lain dengan  kisah yang nyaris sama dengan kisah diatas , langkah yang ditempuh oleh pemilik murai kerikil , berbelanja kutilang dari pemiliknya dan lalu dilepasnya atau diberikan terhadap orang lain mudah-mudahan tidak terdengar lagi bunyi kutilang yang sanggup menghancurkan kicauan murai kerikil miliknya.

Sebenarnya apa yang salah dengan bunyi kutilang dalam murai kerikil tersebut? apakah alasannya kutilang murah? ataukah mungkin itu cuma alasannya sekedar analisa juri saja? ataukah ada hal lain… ?

:



Semoga bermanfaat
Salam burungbudidaya

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel