-->

Budidaya Burung: Pengalaman Memasang Burung Nightingale / Sikatan Londo / Gentawis

JAKARTA SELATAN - Pengalaman eksklusif selama pulang kampung idul fitri (pulang kampung). Sedikit dongeng mengenai burung Gentawis (kata: orang Batang , Pekalongan) / Sikatan Londo / Nightingale.

Ketika sedang menebang pohon bambu buat kebutuhan menghasilkan atap untuk teras belakang rumah , yang lokasi persisnya di perkebunan kakek tepatnya di desa Candi Gugur , Kec. Bawang , Kab. Batang , Pekalongan - Jawa Tengah , tiba-tiba terdengar bunyi sepasang burung gemrecek yang ukuran besarnya sebesar burung cipoh / cipow / sito / sirtu , tetapi berlainan warna , yakni berwarna persih mirip burung trucukan , jadi warna bulunya mirip trucukan dan postur serta modelnyanya sebesar cipoh , kala itu kita gundah , burung apa ya ?.

Kita punya firasat , tidak mungkin burung akan senantiasa bunyi mirip ini jikalau tidak ada apa-apa , dan ternyata benar ada sarang di sela-sela pohon salak dengan anak yang gres mulai berbulu sebanyak 2 ekor.


Keesokan harinya , kita bareng 3 sodara lain [Fatkhi , Aziz dan Taufik (adik ipar)] mempunyai ide untuk menjajal memasang , dan alhamdulillah dapet induknya , tetapi kerena selama memasang (ngalahin) kita tinggal pulang kerumah untuk meneruskan pekerjaan dan akibatnya gres sanggup dilihat keesokan harinya lagi , ternyata keadaan induk telah mati.

Kesempatan kedua , kita coba lagi masang untuk mendapat induk yang satunya , tidak usang kita hingga wilayah dimana kita dapatkan anakan , datang tiba ada bunyi dari kejauhan dan lama-lama mendekat dengan bunyi ocehan yang sungguh indah , jikalau dikatakan sanggup mirip bunyi kacer , sanggup juga mirip bunyi cipoh , dan ada juga sedikit mirip bunyi sikatan dan sehabis mendekat dan kelihatan , benar ternyata burung itu yakni yang kita cari , tetapi sebab induk yang satunya telah tidak ada sangatlah sulit untuk didapatkannya.

Hari selanjutnya , Taufik (adik ipar) pergi ke pasar burung Limpung , sekitar 13 KM dari rumah dan menjajal cari burung itu , dan saat didapatkan ada seorang pedagang yang jual pas ditanyakan berapa harganya ? ternyata cukup tidak mengecewakan Rp 150 ribu dengan keadaan anakan yang gres makan voer halus.

Akhirnya sebab telah keburu mau berangkat lagi ke Jakarta , ya udah tidak diterusin lagi pencariannya.

ARTIKEL LAIN TERKAIT BURUNG CIPOH/CIPOW/CITO/SIRPU/SIRTU:
Demikian sedikit dongeng eksklusif , dan mudah-mudahan yang belum kita dapatkan sanggup berkembangbiak biar tetap tersadar kelestarinnya.

Salam Hobby Mania  



 

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel