5 Penyebab Dan Cara Menanggulangi Induk Kambing Tak InginMenyusui Anaknya
Kelahiran anak memang senantiasa dinanti nantikan, termasuk kelahiran anak kambing. Namun, penantian panjang selama kebuntingan kadang-kadang berujung tidak menggembirakan. Sering kali dijumpai induk kambing tak inginmenyusui anaknya. Jika telah seperti ini, maka keinginan abad depan bawah umur kambing mulai terancam. Memisahkan anak dari induknya kemudian disusui sendiri, memiliki risiko yang sangat besar untuk ternak kambing. Berbeda dengan sapi perah yang tidak persoalan disapih sejak hari pertama kelahiran.
Mothering ability yaitu kemampuan induk untuk menjaga dan merawat anak anaknya. Mothering ability dipengaruhi oleh aspek genetik dan faktor lingkungan. Nah bantu-membantu secara genetik, perbedaan bangsa kambing memiliki mothering ability yang berlainan beda. Namun secara lingkungan, mothering ability dipengaruhi oleh sungguh banyak hal. Berikut ini yaitu 5 hal pengaruh lingkungan yang paling kerap menimbulkan induk kambing tak maumenyusui anaknya.
Daftar isi konten dalam postingan ini
1. Kelahiran pertama
Induk kambing yang gres pertama kali melahirkan sungguh masuk akal jika induk kambing tak inginmenyusui anaknya. Induk kambing sebaiknya secara naluri memang eksklusif menyusui anaknya dikala melahirkan. Namun kerap kali induk kambing di peternakan kerap kali mesti dilatih terlebih dahulu. Hal ini terjadi karena selama hidupnya, induk kambing tidak memiliki perjuangan yang lebih dalam menjaga hidup. Sehingga kemampuan untuk melindungi anaknya pun turun.
Cara Mengatasi :
Setelah melahirkan, induk kambing diikat memakai tali biar tidak pergi jauh dari anaknya. Peternak sebaiknya menolong anak kambing biar bisa secepatnya menyusu. Caranya yaitu dengan memegang induk kambing pada bagian tubuh. Kemudian mengarahkan anak kambing ke puting susu ibunya, sambil mengelus elus bab pangkal ekornya. Hal ini dilaksanakan karena biasanya induk kambing akan menjilati pangkal ekor anak kambing ketika sedang minum.
2. Induk terlalu muda
Kambing betina yang tidak segera dipisahkan dari pejantan saat era pubertas atau dewasa kelamin, sangat mungkin terjadi perkawinan dini. Pengaruh dari perkawinan dini adalah kambing bergotong-royong belum siap untuk merawat anak tetapi telah kadung bunting. Hal ini menjadikan induk kambing belum mampu untuk merawat anaknya. Air susu yang mampu dihasilkan oleh induk pun belum bisa maksimal.
Cara mengatasi :
Jika induk mampu menghasilkan susu, maka anak kambing dibantu mirip pada cara nomor satu. Namun langkah ini tidak hanya dilakukan pada dikala sehabis lahir saja, harus dipantau hingga induk mau menyusui. Apabila induk kambing tidak inginmenyusui anaknya sampai beberapa kali percobaan, maka anak kambing harus diberi milk replacer.
3. Anak terlalu sering dipegang
Salah satu penyebab induk kambing tidak inginmenyusui yaitu sebab anak kambing terlalu sering dipegang. Selama ini mungkin peternak menganggap bahwa hal itu cuma terjadi pada kelinci. Namun ternyata tidak, kambing pun juga memiliki kepekaan yang nyaris sama. Anak kambing yang terlalu sering dipegang atau terkena amis induk lain, maka tidak dikenali oleh induknya atau dianggap bukan anaknya. Hal ini alasannya adalah induk kambing mengenali anaknya lewat bau.
Cara menangani :
Apabila memang mesti memegang anak kambing, sebaiknya jangan terlalu sering. Kalaupun mesti memegangnya mampu menggunakan mediator contohnya karung ataupun kain yang higienis.
4. Lahir prematur
Induk kambing yang melahirkan anak prematur biasanya belum mempunyai kesiapan untuk merawat anaknya. Hormon oksitosin yang berfungsi untuk sekresi susu belum terbentuk dengan baik. Hal ini menimbulkan induk kambing tak inginmenyusui anaknya dan acap kali justru menghalau anaknya. Anak kambing yang lahir prematur juga memiliki daya tahan tubuh yang rendah, sehingga memerlukan perawatan yang intensif.
Cara Mengatasi :
Jika induk kambing belum menciptakan susu, seharusnya pisahkan anak kambing dengan induknya. Kemudian anak kambing diposisikan dalam boks hangat dan di pantau secara intensif. Air susu yang diberikan mampu berupa milk replacer atau kolostrum dari induk kambing lain yang mungkin lahir bersamaan.
5. Induk atau anak kambing sakit
Jika ke empat kemungkinan di atas ternyata tidak ada yang sesuai dengan kondisi sebetulnya maka layak dicurigai. Ada kemungkinan bahwa induk kambing tidak mau menyusui anaknya sebab sakit atau anaknya yang sakit. Induk yang tidak mau menyusui ini mungkin terkena penyakit mastitis. Tetapi perlu diperiksa apalagi dahulu dengan meraba puting dan ambing kambing, jikalau kambing merasa kesakitan maka kemungkinan terkena mastitis.
Cara menangani :
kalau induk kambing atau anak kambing sakit segera ambil langkah-langkah pengobatan. Penyakit mastitis yang menyerang induk mampu berakibat kematian induk. Sedangkan penyakit pada anak kambing memiliki potensi akhir hayat yang tinggi.