5 Perbedaan Narsistik Dan Percaya Diri
SURABAYA, – Kepercayaan diri ialah sebuah akidah akan diri sendiri (terutama dalam hal berhasil menghadapi tantangan hidup), dan bertingkah sesuai dengan keyakinan tersebut.
Menurut dokter Sara Elise Wijono dilansir KlikDokter, mereka yang yakin diri merasa tenteram dengan dirinya sendiri, serta mengenali kesanggupan dan kelebihannya secara realistis.
Sementara orang dengan kepribadian narsistik merasa dirinya jauh lebih penting dibanding orang lain. Orang itu butuh diperlakukan spesial, ingin selalu dipuja dan dikagumi orang lain, serta kekurangan empati.
“Kaprikornus, percaya diri berbeda dengan sifat narsis,” jelas beliau.
Lantas, apa yang membedakan narsistik dengan percaya diri? Berikut ulasan Sara Elise Wijono ihwal 5 perbedaan antara percaya diri dan narsistik.
1. Dasar dari tindakannya
Mereka yang narsis akan berperilaku untuk menutupi ketakutannya akan kegagalan, atau rasa tidak nyaman alasannya adalah kekurangan yang dimiliki. Mereka kadang-kadang merasa tidak mencukupi dan insecure.
Untuk menutupinya, mereka akan menggembar-gemborkan keberhasilannya dan selalu ingin dilihat selaku yang terbaik. Di segi lain, rasa percaya diri timbul sebagai hasil dari kesuksesan yang sudah diraih, nilai-nilai yang dipertahankan, dan rasa perhatian yang ditunjukkan terhadap orang lain.
2. Pandangan terhadap diri sendiri dan orang lain
Orang yang narsis memandang diri sendiri menurut kacamata orang lain. Karena itu mereka senantiasa ingin dianggap mahir. Mereka merasa lebih dibanding orang di sekitarnya, tetapi belum tentu mereka mencintai dirinya sendiri.
Sebaliknya, orang yang yakin diri cenderung tenteram dengan diri sendiri. Sehingga, pendapat orang lain tidak memengaruhi gambaran dirinya. Mereka pun akan menilai dirinya sama seperti orang di sekitarnya – tidak lebih dan tidak kurang.
3. Respons kepada kesalahan atau kelemahan
Seseorang yang narsistik tidak mampu menerima bila dirinya melakukan kesalahan, dan tidak mau bertanggung jawab. Mereka akan berupaya untuk menyalahkan orang lain atau situasi jika dikonfrontasi akan kekurangannya.
Sementara, orang dengan rasa percaya diri yang baik mampu memberikan penyesalan saat melaksanakan kesalahan. Lalu, dia akan berusaha untuk memperbaikinya.
4. Hubungan sosial
Dalam hubungan sosial, si narsis akan merasa lingkungan pertemanannya berpusat pada dirinya. Sehingga, beliau mampu menilai orang lain ‘kurang’ atau beropini negatif mengenai mereka.
Orang narsis bahagia berdebat, mendominasi, sombong, bahkan merendahkan orang lain agar dianggap jago. Tidak jarang sarat kecemburuan dan permusuhan.
Sebaliknya, si percaya diri akan merasa erat dengan seluruhnya dalam lingkungan pertemanan. Ia juga beropini perihal temannya secara faktual.
Selain itu, orang yakin diri akan menjunjung kesetaraan, kerendahan hati, menghargai sesama, serta suka kasih sayang dan koordinasi.
5. Hubungan personal
Orang narsis terkadang mempunyai hubungan personal yang berurusan, alasannya beliau tidak memerlukan korelasi yang hangat dan intim. Di sisi lain, yang mereka butuhkan yakni dikagumi oleh orang lain.
Jika menerimanya, maka orang narsis akan merasa senang dan bangga. Namun, dikala tidak dikagumi, dia akan aib dan malah mampu bereaksi murka atau bernafsu.
Lain halnya dengan orang percaya diri, beliau mementingkan hubungan personal yang akrab dan intim. Ia telah puas dengan dirinya sendiri, sehingga tidak butuh dikagumi terus-menerus. Kemarahan atau perilaku agresif terhadap orang lain juga relatif jarang terjadi.
Berdasarkan beberapa perbandingan di atas, bisa dilihat bahwa narsis dan yakin diri jauh berbeda. Bahkan, kadang-kadang sifat dan kelakuan di antara keduanya bertolak belakang!
Kaprikornus, jangan gampang menganggap orang selaku sosok narsis. Mungkin saja, langkah-langkah yang dilakukan hanya menandakan rasa percaya diri yang tinggi.
Kelainan kepribadian narsistik membutuhkan evaluasi oleh tenaga andal terlatih. Kaprikornus, kalau Anda atau kenalan memiliki sifat-sifat yang cocok dengan masalah kepribadian ini, diusulkan untuk secepatnya berkonsultasi lebih lanjut.