Anak Gagal Daftar Snmptn Jalur Prestasi, Puluhan Ortu Geruduk Sman Rambipuji Jember
JEMBER, -Sebanyak 91 orang tua (ortu) siswa kelas XII menggeruduk SMAN Rambipuji, mempertanyakan anak mereka yang tidak bisa mendaftar Universitas Jember (Unej) melalui Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) Jalur Prestasi, Senin (15/2/2021).
Bersama dengan anaknya, para ortu kemudian dikumpulkan pihak sekolah di aula sekolah. Tujuannya, mendapatkan isu wacana pertanyaan yang diajukan.
Waka Humas SMAN Rambipuji Nanang Wiyoni mengakui, 91 siswa kelas XII gagal masuk SNMPTN Jalur Prestasi balasan kesalahan pihaknya. Siswa tersebut terdiri dari 46 siswa jurusan IPA, dan 45 siswa jurusan IPS.
“Permasalahannya itu karena keterlambatan kami, pihak operator sekolah yang telat meng-entery (memasukkan data, red),” kata Nanang dikonfirmasi sejumlah wartawan.
Sehingga sebanyak 91 siswa sekolahnya itu gagal mendaftar di SNMPTN Jalur Prestasi di Unej.
“Selain itu, saat dikerjakan pendaftaran tersebut, juga banyak siswa yang bersedia dan tidak bersedia (ragu-ragu) dalam menentukan jurusan (fakultas di Unej),” katanya.
Karena banyak yang ragu itulah, pihak sekolah tidak melakukan registrasi. Nanang berargumentasi, pihak sekolah cemas akan kehilangan kuota pendaftaran SNMPTN Jalur Prestasi pada tahun mendatang bila siswa diterima di faktultas tertentu tetapi tidak diambil.
“Kita tidak ingin nanti, belum dewasa ini tidak mendaftar sesuai kesepakatan, dan jika diterima namun tidak diambil. Kami akan mendapat sanksi pengurangan kuota pendaftaran (SNMPTN) jalur prestasi tahun mendatang,” katanya.
Sehingga pihak sekolah memikirkan untuk tidak mendaftarkan SNMPTN Jalur Prestasi terhadap 91 siswa tersebut.
Namun demikian, dengan problem ini, lanjut Nanang, pihak SMAN Rambipuji memberikan terhadap wali murid dan siswa yang gagal masuk melalui SNMPTN Jalur Prestasi untuk ke universitas lain atau lewat SBMPTN.
“Tidak lalu gagal masuk. Masih ada alternatif lain, atau bisa melalui jalur tes umum (SBMPTN). Itu solusi yang kita tawarkan kepada wali murid dikala rapat tadi,” ujarnya.
“Jalur lainnya itu, atau lewat jalur berdikari, tidak jadi duduk perkara selama anak ini pintar. Dengan kondisi ini, tadi dikala konferensi dengan wali murid merasa legowo kok. Kami pun juga akan menolong memulihkan efek psikologis siswa yang kecewa itu),” sambungnya.
Namun demikian, ketika dikonfirmasi terpisah, para wali murid merasa kecewa dengan sikap sekolah. Mereka menganggap pihak sekolah terkesan membiarkan masalah gagalnya registrasi melalui SNMPTN Jalur Prestasi tersebut.
Rahman, seorang wali murid mengatakan, pihak orang tua kecewa kenapa hingga terjadi keterlambatan dalam mendaftar dan melaksanakan memasukkan data untuk siswa yang masuk melalui SNMPTN Jalur Prestasi tersebut.
“Kata pihak sekolah, sebab keterlambatan dalam mengupload (mengunggah data, red) ke database registrasi. Seharusnya hal ini tidak terjadi. Toh telah terperinci siswa mau mendaftar melalui Jalur Prestasi itu,” kata Rahman.
Dengan keadaan tersebut, tentunya tidak hanya siswa, tetapi pihak orang tua juga merasa kecewa dan menuntut pertanggungjawaban pihak sekolah.
“Sehingga kita datang ini minta kejelasan, jika arahnya nanti akan mendaftar melalui jalur mampu berdiri diatas kaki sendiri atau melalui jalur tes umum, kita paham. Tapi mana tanggung jawab sekolah dengan dilema ini? Kita terus terang kecewa,” ujarnya.
Dengan kondisi itu, diakui Rahman, kondisi psikologis anaknya pun terusik dan cemas dengan bagaimana kelanjutan dari lanjutan program pendidikan yang hendak dikerjakan ke sekolah tinggi tinggi.
“Tapi kami tak mampu apa-apa, toh pihak sekolah cuma memperlihatkan tanggapan demikian. Arahnya ke universitas lain, Poltek ataupun IAIN, kita tahu. Tapi ini maunya ke Unej, sebab jurusan yang dipilih siswa hanya ada di sana,” tegasnya.
“Saat ini kami masih belum tahu mesti berusaha apa-apa lagi, atau berbuat bagaimana. Kami akan konsentrasi memulihkan psikologis belum dewasa kami, kasihan mereka,” pungkasnya kecewa.