-->

Bagaimana Cara Tanaman Melindungi Diri?

. Bagaimana tanaman melindungi diri? Musuh utama flora yakni para herbivora. Para herbivora aktif mengunyah flora. Sehingga flora mesti mempunyai prosedur pertahanan ampuh untuk menghindari atau bahkan membunuhnya. Caranya dengan menerapkan sistem luka mekanis, metabolit sekunder, menggunakan penghalang, serta menggunakan pesona parasitoid.



Pertahanan Mekanis


Garis pertahanan terdepan yang melindungi tanaman adalah kutikula berlilin dan kulit kayu. Keduanya susah ditembus oleh herbivora. Adaptasi lain dari tata cara ini yaitu duri dari ranting yang lancip, cangkang keras, dan duri dari daun yang lancip.


Kehadiran pertahanan ini mampu membuat binatang herbivor jadi terluka atau mengalami tanda-tanda alergi mirip ruam. Selain itu, tumbuhan seperti pohon akasia juga bisa menjalin kerja sama dengan koloni semut. Pohon akan menawarkan kawasan berlindung, sementara semut mesti menjadi barisan pertahanan bagi daun.


tanaman pagar alami berduri, tanaman pagar bermanfaat, tanaman depan pagar, foto tanaman pagar, gambar tanaman pagar, tanaman pagar halaman, pagar kombinasi tanaman, tanaman di luar pagar

Akasia, tanaman pagar berduri – via : wikipedia.org


Pertahanan Kimia


Garis pertahanan pertama bagi tanaman bisa saja berhasil dilewati. Oleh sebab itu, tanaman mesti mengerahkan mekanisme pertahanan lain, entah itu enzim atau racun. Adapun metabolit sekunder merupakan senyawa yang tidak langsung timbul dari fotosintesis. Senyawa ini juga tidak diperlukan untuk perkembangan, respirasi, atau perkembangan tumbuhan.


Metabolit itu banyak yang beracun. Bahkan sifatnya mematikan kalau hingga tertelan. Contoh metabolit sendiri yakni alkaloid yang mengandalkan amis dan rasa berbahaya mirip flora sage, atsiri mint, dan kina yang pahit. Alkaloid juga mampu mendatangkan stimulus yang berlebihan serta sensasi lesu.


tanaman hias indoor media air, jenis tanaman hias indoor dengan media air, jenis tanaman hias media air, tanaman hias menggunakan media air

Tanaman sage


Kemudian aneka senyawa bisa jadi toksik setelah tertelan. Contohnya adalah glikol sianida yang terdapat pada akar singkong. Tanaman foxglove/digitalis juga memproduksi zat kimia mematikan mirip glikosida steroid dan jantung. Organisme yang menelannya mampu menampakkan tanda-tanda-gejala seperti mual, halusinasi, muntah, kejang, bahkan sampai ajal.


cara tumbuhan melindungi diri, cara tumbuhan melindungi diri tema 2 kelas 6, cara tumbuhan melindungi diri brainly, cara tumbuhan melindungi diri dan contohnya, cara tumbuhan melindungi diri beserta contohnya, cara tumbuhan melindungi diri adalah, cara tumbuhan melindungi diri contohnya, contoh dan cara tumbuhan melindungi diri, nama tumbuhan dan cara tumbuhan melindungi diri, gambar cara tumbuhan melindungi diri, ok google cara tumbuhan melindungi diri, jawaban 6 cara tumbuhan melindungi diri

Tanaman foxglove/ digitalis – via : myweekly.co.uk


Timing alias Pengaturan Waktu


Teknik serangan predator dan cidera mekanik mampu mengaktifkan prosedur sumbangan dan pertahanan pada jaringan yang rusak. Hal itu juga bisa menjadikan sinyal jarak jauh atau aktivasi dari mekanisme pemberian dan pertahanan di spot yang jauh dari spot cedera.


Reaksi pertahanan mampu timbul dalam beberapa menit. Namun di lain waktu, reaksi tersebut justru menyantap waktu hingga berjam-jam. Sinyal jarak jauh mengundang respons sistemik dengan tujuan untuk menghambat serangan predator. Begitu jaringan rusak, asam jasmonat mampu saja meningkatkan sintesis senyawa yang sifatnya beracun bagi predator.


Asam jasmonat juga bisa mengeluarkan unsur atau senyawa volatil yang mempesona parasitoid; serangga yang sedang dalam era perkembangkan pada serangga lain, lambat laun akan membunuh inangnya. Tanaman mampu tegas meniadakan jaringan yang terluka jikalau memang luka tersebut tidak mampu terselesaikan.


Respons Pertahanan Terhadap Patogen


Patogen digambarkan sebagai agen dari penyakit. Mikroorganisme ini diantaranya yakni basil, jamur, dan nematoda. Mereka hidup dari flora, namun tidak tahu berterima kasih dan malah merusak jaringan. Tanaman sendiri telah mengembangkan aneka taktik untuk menghadapinya.


Garda terdepan masih diisi oleh kulit kayu dan kutikula berlilin yang sulit ditembus. Keduanya efektif melindungi tumbuhan dari serangan patogen.


Perlindungan eksterios atau luar tumbuhan mampu dikompromikan oleh kerusakan mekanis. Sehingga patogen memiliki celah masuk. Oleh alasannya itu, flora harus mengeluarkan enzim dan racun.


Tidak hanya itu, flora juga menyiapkan beragam pertahanan yang mampu diinduksi di hadapan patogen. Tanaman bisa memproduksi bahan kimia antimikroba, enzim antimikroba, dan protein antimikroba. Semuanya ampuh melawan patogen. Tanaman bahkan bisa menutup stomata semoga patogen tidak mampu masuk. Untuk respons hipersensitifnya, flora bisa mengalami kematian sel lebih cepat semoga jerawat mampu dilawan.


Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, reaksi pertahanan mampu muncul dalam kurun waktu beberapa menit. Kadang reaksi tersebut molor sampai beberapa jam. Cara Tumbuhan Melindungi Diri #RD


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel