-->

Banjir Dan Longsor Warnai Kota Malang Di Beberapa Hari Terakhir

MALANG, -Cuaca ekstrem beberapa hari terakhir ini kerap terjadi di wilayah Kota Malang. Pasalnya hujan dengan intensitas tinggi dalam abad waktu yang cukup lama kadang-kadang mengakibatkan banjir dan tanah longsor di Kota Wisata tersebut.


Terbaru pada Senin, 18 Januari 2021 kemarin hujan deras di Kota Malang mengakibatkan banjir di beberapa titik, diantaranya yakni persimpangan Gribig, D. Toba, Sawojajar, Kota Lama, Bareng, Mergan, dan Jembatan Bandulan.


Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang Alie Mulyanto mengatakan bahwa alarm Early Warning Sistem (EWS) milik BPBD sudah berbunyi selaku tanda perayaan dini musibah ketika hujan deras terjadi.


“EWS itu nyala semua di beberapa titik seperti di Bareng, Sudimoro, Bukit Barisan, dan Sawojajar nyala semua. Sebagaimana yang sudah disampaikan BMKG juga akan ada peningkatan La Nina,” ujar Alie terhadap FaktualNews, Selasa (19/1/2021).


“Peningkatan intensitas curah hujan ini mampu hingga dengan 40 persen, artinya kalau sebelumnya dengan ketinggian 1 meter, kini mampu meraih 1,4 meter. Hal tersebut meliputi intensitas dan juga durasinya juga,” imbuhnya.


Sementara itu di beberapa daerah juga potensial terjadi tanah longsor. “Sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) itu riskan. Semuanya itu mulai dari Penanggungan, Oro-Oro Dowo, Tlogomas, hingga ke timur yakni Gadang, dan Kebonsari,” terangnya.


“Hingga saat ini beberapa titik yang sudah terjadi longsor yaitu Oro-Oro Dowo, Bandulan, Muharto, dan disini (Perumahan Griya Sulfat Inside). Untuk disini memang bener-bener beresiko. Kemudian ada juga Janti dan Kemantren,” imbuhnya.


Lebih lanjut, Alie menyampaikan bahwa BMKG Juanda Surabaya juga telah memberi perayaan terkait cuaca ekstrem tersebut. Diperkirakan tingginya curah hujan ini akan berlangsung sampai Bulan Maret.


“Air hujan akan turun luar biasa. Puncaknya akan terjadi di bulan Januari dan Februari ini,” pungkasnya.


Maka dari itu dia mengimbau kepada seluruh penduduk biar tetap waspada terkait bencana banjir dan tanah longsor. “Harapannya kita sosialisasikan dan kita edukasi masyarakat bahwa kita sedang dikepung tragedi.Kita mesti waspada,” pungkasnya.


Sebagaimana yang telah dimengerti bahwa longsor paling parah terjadi di Perumahan Griya Sulfat Inside, Jalan Sadang RT 09 RW 18, Bunulrejo, Kota Malang Senin kemarin. Akibatnya seorang pemilik rumah Roland (40) ikut hanyut bersama longsoran tersebut. Hingga dikala ini korban masih dalam proses pencarian.


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel